Cari Artikel Disini

Menggerebek Bini Sendiri Sedang Mesum Di Kontrakan

@IkadaNewsOnline - ADA  rame-rame di Jl. Kapten Tendean, Madiun (Jatim). Bukan rame-rame potong padi, tapi ramenya orang menggerebek pasangan  selingkuh. Aktornya adalah Ny. Indri, 31 (bukan nama sebenarnya), yang sedang kelon dengan pemuda Markidi, 30(bukan nama sebenarnya).  Yang menarik, penggerebegan ini didalangi oleh Warto, 36 (bukan nama sebenarnya), suami Indri sendiri.
Tak pandang lelaki tak pandang perempuan, jika punya bakat selingkuh menonjol, mengontrak rumah hanya untuk sekedar ajang mesum, bukanlah tabu. Ketika pengambil inisiatipnya pihak wanita, sangat boleh jadi uang belanja jatah dari suami sebagian besar ngeposnya ke anggaran birahi. Ini kan sama saja buang-buang anggaran, atau memang sengaja mau niru Banggar DPR, ngkali?
Indri ternyata termasuk wanita beginian. Tak puas dengan pelayanan suami di ranjang, dia lalu mencari PIL. Kebetulan yang mampir di hatinya bukan sosok lelaki yang bonafid. Artinya, si dia masih penganggur tulen. Maklum, pemuda  Markidi yang selama ini melayani aspirasi urusan bawah Indri, sesungguhnya memang tak punya modal materil, kecuali onderdil. Tapi tak masalah, karena Indri pernah bilang: “Yang penting kamu sering makan telur mentah dan madu Sumbawa……”
Kapan koalisi asmara Indri – Markidi mulai dibangun, tak ada catatannya. Yang jelas, sejak istri Warto warga Parang, Magetan ini punya PIL, dia jadi pintar sekali memainkan anggaran, tak kalah dengan politisi Senayan. SIAP (sisa anggaran pembelanjaan) yang biasanya masuk tabungan, kini lebih banyak dialirkan kepada Markidi gendakannya.  Soalnya, kadung ada simbiosis mutualis di sini. Markidi dapat benggol (baca: uang), sedangkan Indri dapat bonggol-nya.
Agaknya menejemen selingkuh berbasis hotel, bisa menguras anggaran. Maka kemudian Indri berinisiatif mengontrak rumah di kota Madiun, yang hanya ditinggali secara priodik. Kalau pun lebih banyak tinggal di rumah itu, hanyalah si Markidi yang aslinya warga Gang Carik, kampung Mangunharjo. Sedangkan Indri datang hanya di kala perlu. Tapi pesannya wanti-wanti kepada si cowok: vini, vidi visi: aku datang, aku digoyang, lalu kita pulang!
Hari demi hari, minggu demi minggu, skandal asmara Indri – Markidi berjalan mulus. Tapi lama-lama Warto selaku suami Indri curiga juga. Kenapa amplop gaji yang selalu diberikan pada istri, sekarang tak pernah cukup sampai sebulan? Sedangkan menu di rumah juga biasa-biasa saja, sementara istrinya juga tak tampak suka beli ini itu. Tapi celakanya, ketika diminta terbuka soal penggunaan anggaran, Indri justru niru Setjen DPR kita, tak mau menjawab.
Akhirnya Warto pun curiga bahwa ketidakberesan pengelolaan anggaran itu karena istrinya punya PIL. Maka diam-diam dia mengawasi dan mencermati gerak-gerik Indri. Dugaannya benar. Ternyata istrinya memang punya gendakan di Madiun, yang secara priodik mengadakan pertemuan ranjang di sebuah rumah kontrakan di Jl. Kapten Tendean Madiun. “Kalau begini caranya, aku rugi di kantong dan si entong….,” gerutu Warto sambil bertekad untuk menggerebek pasangan mesum itu.
Yang rugi biarkan saja rugi. Yang pasti Indri tak tahu bahwa suaminya mulai curiga atas permainannya. Maka saat dia  kembali berasyik masyuk dengan Markidi beberapa hari lalu, tiba-tiba sejumlah orang dari Magetan termasuk suami menggerebeknya. Meski sedang tidak berbuat, bukan pasangan suami istri tinggal sekamar, sudah cukup alasan bagi Warto untuk membawa Indri – Markidi ke Polres Madiun.
Untuk apa sih, berdua-dua dalam kamar?


ARTIKEL TERBARU

0 Response to "Menggerebek Bini Sendiri Sedang Mesum Di Kontrakan"

Posting Komentar

::: TErima KAsih Anda Telah Memberi Komentar :::