Seorang pria 51 tahun dari Perancis dibawa ke pengadilan oleh istrinya sebanyak dua kali karena kegagalannya untuk memuaskan sang istrinya di kamar tidur. Kasus pertama yang diajukan sang wanita adalah kasus perceraian sederhana yang diajukan pada pengadilan di Nice. Hakim pengadilan hanya memberi teguran kepada sang suami karena kelalaiannya memberikan kepuasan seksual kepada sang istri.
Tak puas dengan hasil pengadilan pertama dan merasa tak ada perubahan dalam mendapatkan kepuasan di tempat tidur, dua tahun kemudian sang wanita menggugat mantan suaminya untuk kedua kalinya. Kali ini dia menuntut kompensasi berupa uang untuk kehidupan seks tidak cukup memuaskan setelah lebih dari 21 tahun usia pernikahan.
Kompensasi yang diajukan istri sebesar 10.000 Euro (sekitar Rp 115 juta). Sang suami yang miskin memprotes gugatan tersebut dengan alasan bahwa dia selalu kelelahan dalam bekerja dan memiliki masalah kesehatan, sehingga dia tidak bisa memberikan kepuasan seksual seperti yang diharapkan oleh istrinya.
Tetapi hakim sama sekali tidak menyetujui pembelaan sang suami. Putusan pengadilan berdasarkan Pasal 215 dari Civil Code of France, memberikan sanksi pada sang suami untuk membayar ganti rugi pada istrinya sebesar 8,500 Poundsterling (sekitar Rp 112juta). Jumlah yang tidak jauh berbeda dengan tuntutan sang istri.
Keputusan ini diambil karena para hakim menyatakan bahwa pasangan yang sudah menikah wajib menjalani "kehidupan komunal bersama,". Para hakim juga menyimpulkan bahwa seks teratur harus menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah pernikahan. Bagaimana menurut Anda? Apakah nilai ganti rugi terlalu besar atau justru kurang untuk ketidakpuasan selama 21 tahun pernikahan?
Sumber
ARTIKEL TERBARU
0 Response to "Suami Tak Bisa puaskan Istri Diranjang..Dilaporkan kepengadilan"
Posting Komentar
::: TErima KAsih Anda Telah Memberi Komentar :::