Namanya Peng Shulin dari China . Pada tahun 1995 dia mengalami
kecelakaan sebuah truk sehingga mengakibatkan tubuhnya terbelah menjadi 2
bagian. Akibatnya mulai bagian pinggang hingga kaki harus dibuang,
sehingga dia harus hidup hanya dengan tubuh dari pinggang ke atas.
Ada lebih 20 orang dokter spesialis yang berjuang keras menyelamatkan
hidupnya pada saat itu. Dan yang pasti, menurut mereka adalah sebuah
keajaiban bila Peng Shulin bisa berhasil mempertahankan hidupnya. Bagian
bawah tubuhnyapun harus ditambal dengan cara mengambil kulit di bagian
tubuhnya yang lain.
Penderitaan baru saja dimulai ketika Peng harus mengalami tekanan mental
dan fisik yang dihadapinya. Mengapa? karena meskipun dia bisa bertahan
hidup, hari-harinya harus dilalui di tempat tidur. Total 12 tahun
dijalani Peng hanya di tempat tidur. Dia tidak memiliki organ tubuh
bagian bawah untuk membantu menyangga tubuhnya saat hendak berjalan
dengan kedua tangannya. Terapi kejiwaan harus dijalaninya dengan amat
sangat sabar. Peng harus harus mempersiapkan hal terburuk yang harus
dilalui untuk menjalani waktu di depannya.
Tetapi bukan Peng bila berputus asa. Senyumnya dan ketegaran hatinya
yang luar biasa membuahkan hasil. Tim dokter yang selalu mengawasi
perkembangannya, Pusat Penelitian Rehabilitasi China di Beijing selama
ini berpikir bagaimana caranya agar Peng bisa beraktifias seperti
manusia pada umumnya. Dan hasilnya, sebuah alat bantu telah diciptakan
seperti yang terlihat pada gambar.
Seorang Peng Shulin yang sederhana dan selalu tersenyum dan bersyukur
karena masih bisa hidup, kini sangat bergembira. Melalui terapi latihan
otot-otot tangan yang diberikan, terapi dan belajar jalan, alat tersebut
mampu membantunya bisa berjalan. Dan tentunya masih banyak kesulitan
yang harus dihadapinya di masa mendatang.
Mungkin kita akan kagum dan terharu melihat kisah dan kehebatan Peng
Shulin dalam menghadapi masa-masa tersulit dalam hidupnya. tetapi
pertanyaannya adalah apakah kita bisa bertahan bila "kita" di posisi
Peng Shulin? Pasti Anda sependapat dengan saya bahwa jawabannya sangat
tidak mudah.
Dan itu pula yang salah satunya bisa menginspirasi kita. Ketika kita
mengalami masa-masa tersulit, baik dalam hal pekerjaan, pribadi, ataupun
keluarga, jangan putus asa.
"INI PUN AKAN BERLALU"
Cobalah untuk tidak menggerutu karena itu akan semakin menambah beban kita.
Lihatlah gambar Peng tersebut dan bayangkan bagaimana kira-kira Peng
berjuang melawan keputus asaannya yang kehilangan separuh tubuhnya untuk
selama-lamanya.
Betapa sangat menderitanya 12 tahun hidup hanya terbaring di tempat tidur dan melawan tekanan psikologis dan fisik yang besar.
Bila Peng bisa tegar dalam keadaannya sekarang, Anda juga pasti bisa.
Tersenyumlah, bersyukurlah dan berpikirlah positif.
Di November 1988, cowok A (18 tahun), cowok B (jo kamisaku umur 17,
kamisaku adalah nama keluarga yang dia ambil setelah keluar dari
penjara), cowok C (umur 16),dan cowok d (umur 17) dari Tokyo menculik
dan menyekap furuta, siswi kelas 2 smu dari saitama selama 44 hari.
Mereka menjadikan dia tahanan di rumah yang dimiliki orang tua cowok c.
Untuk menghindari pengejaran polisi, cowok A memaksa furuta untuk
menelepon orangtuanya dan menyuruhnya mengatakan kalau dia kabur dari
rumah, dengan temanya, dan tidak berada dalam bahaya. Bahkan cowok A
membuat furuta berpose sebagai pacar dari salah satu cowok – cowok itu
ketika orangtua C, pemilik ruma sedang ada dirumah tersebut. Kalau
mereka sudah yakin orang tua c tidak akan telepon polisi, mereka pun
menyudahi sandiwara tersebut. Furuta mencoba kabur berkali – kali,
memohon pada orang tua c untuk menyelamatkan dia, tapi mereka ga
ngelakuin apa2 meskipun mereka tau kalau selama ini furuta disiksa,
karenamereka takut kalau cowok a akan menyiksa mereka. Cowok A saat itu
adalah pemimpin yakuza kelas rendah dan telah mengencam siapapun yang
ikut campur akan dibunuh.
Menurut kesaksian para cowok itu di persidangan, mereka berempat
memperkosa furuta, memukulinya, memasukan macam2 ke dalam ******nya
termasuk tongkat besi, membuatnya minum urinya sendiri dan makan kecoak,
memasukan petasan ke dalam anusnya dan meledakanya, memaksa furuta
untuk masturbasi, memotong pentilnya dengan tang, menjatuhkan barbell ke
perutnya, dan membakarnya dengan rokok dan korek api (salah satu dari
pembakaran itu adalah hukuman karena dia berusaha menelepon polisi).
Pada sebuah titik luka furuta sangat parah hingga menurut salah satu
cowok itu, furuta membutuhkan waktu satu jam lebih untuk merangkak turun
tangga untuk menggunakan kamar mandi. Mereka bahkan mengatakan
kemungkunan kalau 100 orang tau kalau mereka menahan furuta di rumah
tersebut, tapi hal ini ga jelas artinya apa 100 orang itu hanya tau atau
mereka ikut memperkosa dan menyiksa juga saat berkunjung ke rumah
tersebut. Cowok-cowok itu menolak membiarkan furuta pergi, walau furuta
seringkali memohon pada mereka untuh membunuhnya saja dan menyudahi
penderitaan tersebut.
Pada January 4, 1989, dengan menggunakan alasan kekalahan salah seorang
cowok itu main mahyong, keempat cowok itu memukuli furuta dengan barbell
besi, menuang cairan korek api ke kakinya, tanganya, perutnya, dan
mukanya, dan lalu membakarnya. Dia meninggal tak lama kemudian hari itu
karena shock. Kempat cowok itu menyatakan kalau mereka ga menyadari
betapa parah luka yang dialami furuta, dan mereka percaya kalau furuta
hanya berpura-pura mati.
Para membunuh itu menyembunyikan mayatnya di drum 55 galon dan
memenuhinya dengan semen. Mereka membuang drum tersebut di kota Tokyo.
Penahanan dan hukuman
Para cowok itu ditangkap dan disidangkan sebagai orang dewasa, tapi
karena jepang menangani kejahatan yag dilakukan oleh yang masih dibawah
umur, identitas mereka disembunyikan oleh persidangan. Tapi bagaimanapun
juga, seminggu kemudian, majalah mingguan bernama shukan bunshun
menerbitkan nama mereka, dengan menyatakan “hak asasi tidak dibutuhkan
oleh penjahat biadab.” Mereka juga menerbitkan Nama asli furuta dan
detail tentang kehidupan pribadinya dan menerbitkanya dengan sangat
napsu di media. Kamisaku dituntut sebagai pemimpin para cowok itu,
(entah benar atau tidaknya) menurut persidangan.
Keempat cowok itu diberi keringanan dengan dinyatakanya bersalah dalam
tuntutan “membuat luka fisik yang menyebabkan kematian”, dibandingkan
tuntutan pembunuhan. Orang tua cowok A menjual rumah mereka dengan harga
maksimum 50 juta yen atau 5 miliar rupiah dan membayarnya sebagai
kompensasi untuk keluarga furuta. (menurut gue sih 5000 triliun juga ga
sebanding dengan penderitaan furuta).
Untuk partisipasinya di kejahatan ini, kamisaku harus menjalani 8 tahun
di penjara anak-anak sebelum dia dibebaskan di bulan agustus 1999. di
bulan juli 2004, kamisaku ditangkap karena mencelakai seorang kenalan,
yang dia pikir membuat pacarnya menjauhi dia, dan dengan bangga
membanggakan tentang keluarganya sebelum mencelakai kenalannya itu.
Kamisaku dihukum 7 tahun dengan tuntutan memukuli.
(memukuli 7 tahun penjara, menyiksa furuta ampe mati dipenjara 8 tahun? mati aje loooooooooooooo)
orangtua junko furuta terkejut dengan kalimat yang diterima dari
pembunuh anak perempuanya, dan bergabung dengan grup masyarakat melawan
orangtua cowok C yang rumahnya dijadikan tempat menyekap. Ketika
beberapa masalah ditimbulkan dari bukti (semen dan rambut yang didapat
dari tubuh itu tidak cocok dengan para cowok-cowok yang ditangkap),
pengacara yang menangani lembaga masyarakat memutuskan untuk tidak
membantu mereka lagi karena merasa ga ada bukti berati ga ada kasus atau
dakwaan. (** SENSOR ** ini pengacara, apa disogok ya!). ada spekulasi
bahwa bukti yang mereka dapat itu didapat dari orang tidak
teridentifikasi yang memperkosa atau ikut mukulin furuta.
satu dari yang paling menggangu dari kisah nyata ini adalah bahwa para
pembunuh furuta sekarang bebas. Setelah membuat junko furuta melalui
berbagai penderitaan, mereka adalah cowok bebas sekarang.
Semua hal menakutkan setengah mati ini dilakukan pada junko furuta dan
dikumpulkan melalui sidang di jepang dan blogs dari 1989. mereka
menunjukan kalau sakit yang dialami junko furuta harus dialami bertubi2
sebelum akhirnya dia meninggal. Semua ini terjadi denganya sewaktu dia
masih hidup, memang sangat mengganggu tapi inilah kenyataanya.
Semua yang terjadi:
Hari 1: 22 november 1988: penculikan
Dikurung sebagai tahanan dirumah, dan dipaksa berpose sebagai pacar salah satu cowok
Diperkosa(lebih dari 400 kali totalnya)
Dipaksa telepon orangtuanya dan mengatakan kalau dia kabur dan situasi aman
Kelaparan dan kekurangan gizi
Diberi makan kecoak dan minum kencing
Dipaksa masturbasi
Dipaksa striptease didepan banyak orang
Dibakar dengan korek api
Memasukan macam2 (dari yang kecil sampe yang sebesar yang kamu ga bisa bayangkan) ke ****** dan anusnya
Hari 11: 1 desember 1988: menderita luka pukulan keras yang tak terhitung berapa kali
Muka terluka karena jatuh dari tempat tinggi ke permukaan keras
Tangan diikat ke langit langit dan badanya digunakan sebagai (itu loh yang isinya pasir buat tinju) sarana untuk ditinju.
Hidungnya dipenuhi sangat banyak darah sehingga dia Cuma bisa bernafas lewat mulut
Barbell dijatuhin ke perutnya
Muntah darah ketika minum air(lambungnya ga bisa menerima air itu)
Mencoba kabur dan dihukum dengan sundutan rokok di tangan
Cairan seperti bensin dituang ke telapak kaki, dan betis hingga paha lalu dibakar
Botol dipaksa masuk ke anusnya, sampe masuk, menyebabkan luka.
Hari 20: 10 desember 1989: tidak bisa jalan dengan baik karena luka bakar dikaki
Dipukuli dengan tongkat bamboo
Petasan dimasukin ke anus, lalu disulut
Tangan di penyet (dipukul supaya gepeng) dengan sesuatu yang berat dan kukunya pecah
Dipukulin dengan tongkat dan bola golf
Memasukan roko ke dalam ****** (atau mungkin maksudnya dijadiin asbak, dimatiin di ****** dan abunya dibuang ke dalam)
Dipukulin dengan tongkat besi
Saat itu musim dingin bersalju (dingin pasti minus) disuruh tidur di balkon
Tusuk sate dimasukin ke dalam ****** dan anus menyebabkan pendarahan
Hari 30: cairan lilin panas diteteskan ke mukanya
Lapisan mata dibakar korek api
Dadanya ditusuk2 jarum
Pentil kiri dihancurkan dan dipotong stang
Bola lampu panas dimasukin ******
Luka berat di ****** karena dimasukin gunting
Ga bias pipis dengan normal
Luka sangat parah hingga membutuhkan sejam untuk merangkak turun tangga saja untuk menggunakan kamar mandi
Gendang telinga rusak parah
Ukuran otak menciut sangat sangat banyak
Hari 40: memohon sama para penyiksa untuk membunuhnya saja dan menyelesaikannya
1 january 1989: junko tahun baruan sendirian
tubuknya dimutilasi
ga bisa bangun dari lantai
hari ke 44: para cowok itu menyiksa badanya yang termutilasi dengan
barbell besi, dengan menggunakan alasan kalah main mahyong. Furuta
mengalami pendarahan di hidung dan mulut. Mereka menyiram mukanya dan
matanya dengan cairan lilin yang dibakar.
Lalu cairan korek api dituang ke kaki tangan muka, perut dan dibakar. Penyiksaan akhir ini berlangsung sekitar 2 jam nonstop.
Junko furuta meninggal hari itu dalam rasa nyeri sakit dan sendirian. Ga
ada yang bisa ngalahin 44 hari penderitaan yang uda dia alamin.
Seorang ayah seharusnya wajib melindungi anak gadisnya dari mata nakal
para pria. Namun apa yang dilakukan ayah di Oregon, AS ini justru
sebaliknya. Kim Ridley, memanfaatkan tubuh seksi sang putri, Lexxa untuk
menarik pembeli dalam iklan penjualan mobil lawas 1977 Datsun miliknya
di Ebay.
Di iklan itu, Kim memajang foto mobil yang ditawarkan, bersama sang anak
dengan pose-pose menggoda dan provokatif. Salah satu foto
memperlihatkan mobil berwarna kuning itu berada di sela-sela kaki Lexxa
yang hanya mengenakan hotpants mini berwarna hitam. Sementara di foto
lain, terlihat gadis cantik berambut blonde itu tengah berbaring di atas
mobil. Serta foto-foto lain yang memperlihatkan Lexxa dengan belahan
dada dan bagian tubuh lain yang terbuka dan memancing perhatian mereka
yang melihatnya.
Di bagian “ tanya jawab “untuk mobil itu seorang pengguna Ebay bahkan
bertanya “Apakah membeli mobil ini juga termasuk gratis tidur dengan
bintang pornonya?” Kim sendiri menuturkan kalau dirinya tidak menyesal
memanfaatkan sang putri untuk membuat iklan mobilnya dilihat banyak
orang.
“ Jika aku merasa itu buruk, aku tidak akan melakukannya. “ kata Kim
seperti yang dilansir dari Daily Mail, (29/11/2012). Kim sendiri
mengatakan kalau ia sering melakukannya. Tidak hanya bersama sang putri
tapi juga temannya.
Mobil datsun yang sudah beralih tangan dua kali itu dijual Kim dengan
harga USD 7500 dan mulai naik di Ebay pada 15 November lalu.
Cerita dewasa kali ini akan mencoba menghadirkan bagaimana binalnya
seorang siswi berjilbab dalam beradu seks diatas ranjang bersama lawan
mainnya.
Jilbab Binal
Bahkan cerita dewasa yang satu ini bisa membuat kontol anda naik turun ga jelas.
Gimana
mau mencoba merasakan cewek berjilbab di ranjang ? simak saja cerita
dari kumpulan cerita dewasa disini. Sebut saja namanya pertiwi.
Pertiwi
tak bisa menolak ajakan teman yang ia sukai itu. Dua tahun sudah
mereka saling mengenal, sejak keduanya sama-sama duduk di bangku kelas
satu.
Dan perasaan suka itu muncul di hati Pertiwi tak lama
setelah pertemuan pertamanya. Kalau tidak karena Muhris memberi sinyal
yang sama, Pertiwi tentu sudah melupakan perasaannya.
Tapi cowok itu terus saja bersikap spesial kepadanya, hingga cinta jarak jauh mereka terjalin erat meski tanpa kontak fisik.
Lalu
tiga bulan yang lalu saat menjelang Ujian Akhir Sekolah. Kelas pria
dan wanita yang biasanya terpisah mulai digabung di beberapa kesempatan
karena alasan peningkatan intensitas pelajaran.
Siswa putra
duduk di barisan depan, sedang yang putri di bagian belakang. Tapi
Muhris duduk di barisan putra paling belakang sedang Pertiwi di barisan
putri paling depan. Maka tak ayal Muhris berada tepat di depan
Pertiwi.
Dan itulah awal kontak terdekat yang terjadi pada
mereka. Biasalah… Awalnya pura-pura pinjam alat tulis, tanya buku, ini…
itu… Tapi senyuman makin sering tertukar dan kontak batin terjalin
dengan pasti.
Kadang ada alasan bagi keduanya untuk tidak keluar
buru-buru saat istirahat, hingga ada masa singkat ketika mereka hanya
berdua di dalam kelas; tanya-tanya pelajaran—alasan basi yang paling
disukai setiap orang.
Dua
bulan lebih dari cukup untuk memupuk rasa cinta. Meski pacaran adalah
terlarang, dan keduanya belum pernah saling mengutarakan cinta, tapi
semua teman mereka tahu keduanya adalah sepasang kekasih.
Hubungan
cinta yang unik di jaman yang serba bebas ini. Dan Pertiwi begitu
menikmati perasaannya. Setiap waktu teramat berharga. Sekilas tatapan
serta seulas senyuman selalu menjadi bagian yang menyenangkan.
Lalu
cinta mulai berkembang saat kenakalan muncul perlahan-lahan. Pertiwi
sempat ragu saat Muhris memintanya untuk datang ke Mall M sepulang
sekolah sore itu.
Sejuta perasaan bahagia membuncah di hati
Pertiwi, bercampur dengan rasa takut dan kegugupan yang luar biasa. Ia
nyaris pulang lagi saat sore itu ia berdiri di pintu Mall untuk bertemu
dengan Muhris.
Tapi cowok itu keburu melihatnya hingga ia tak
dapat menghindar lagi. Ia tahu bahwa dirinya salah tingkah selama kencan
pertama mereka.
Malamnya Pertiwi tak bisa tidur. Membayangkan
tentang betapa menyenangkannya kencan mereka, saat untuk pertama kalinya
Muhris menggenggam tangannya selama berkeliling melihat-lihat banyak
hal.
Seluruh tubuhnya terasa panas dingin. Muhris bahkan
membelikan sebuah hadiah berupa kalung mutiara yang sangat mahal untuk
ukuran dirinya. Untaian mutiara itu sangat indah, putih memancarkan
kilau yang terang.
Cowok itu berkata, “Walaupun aku tak akan
dapat melihatmu mengenakan kalung itu, kuharap kamu mau tetap
mengenakannya.” Dan tentu saja ia senantiasa mengenakan kalung mutiara
itu.
Satu bulan itu dihiasi dengan kencan sembunyi-sembunyi yang
sangat mendebarkan. Seperti bermain kucing-kucingan dengan semua orang
yang Pertiwi kenal.
Kalau ada satu saja orang yang tahu Pertiwi
berduaan dengan seorang pria di Mall, maka Pertiwi tak dapat
membayangkan petaka apa yang akan menimpanya.
Tapi berhenti dari
melakukan itu ia yakini lebih mengerikan daripada terus menjalaninya.
Karena, di sore itu, di satu sudut yang sepi di dalam Mall, tiba-tiba
saja Muhris mencium pipinya dengan cepat tanpa mengatakan apapun juga.
Hanya sekilas, dan Muhris membuat seolah-olah itu tak pernah terjadi. Tapi pengaruhnya sangat besar pada diri Pertiwi.
Karena seluruh perasaannya bergemuruh dan membuncah. Bercampur aduk hingga ia hanya bisa diam saja seperti orang bodoh.
Sisa
sore itu berlalu tanpa ada dialog apapun, karena Pertiwi tahu wajah
putihnya telah berubah semerah udang rebus. Meninggalkan kesan terindah
yang terbawa ke dalam mimpi bermalam-malam sesudahnya.
Tiga hari sejak peristiwa itu Pertiwi selalu berusaha menghindar dari Muhris. Ia merasa malu, bingung dan takut.
Bagaimanapun juga satu sisi perasaannya masih memiliki keyakinan bahwa cinta mereka mulai melewati batas.
Tapi
ia belum tahu cara kerja nafsu. Karena ketika akhirnya mereka bertemu
kembali, Pertiwi tak bisa menolak saat di banyak kesempatan Muhris
mencium pipinya berkali-kali; kanan dan kiri.
Bahkan, saat Muhris
semakin nakal dengan meremas tangannya, memeluk tubuhnya dan mencium
bibirnya (meski semua itu dilakukan Muhris tak lebih dari lima detik
saja), Pertiwi hanya terpana dan sangat menikmati semuanya. Sebelum
berpisah, Muhris berbisik pelan kepadanya, “Kamu mau, kan, main ke rumah
esok sore?”
Anehnya, seperti seorang yang terhipnotis, Pertiwi mengangguk…
Maka,
sore itu, dengan mengenakan gamis bercorak ceria khas remaja dengan
hiasan renda bunga melati, dipadukan dengan jilbab pink yang disemati
bros berbentuk kupu-kupu, juga sebuah tas jinjing dari kain kanvas,
Pertiwi duduk di sofa ruang tamu di rumah Muhris.
Menunggu
kekasihnya mengambilkan dua gelas jeruk dingin dan sepiring buah-buahan
segar. Matanya menatap ke sekeliling ruangan dan mendapatkan kesan yang
sangat menyenangkan.
Kesan itu didapat, sebagian karena
bagaimanapun ini adalah rumah orang yang ia cintai, dan sebagiannya lagi
karena pemiliknya memiliki cukup banyak uang untuk menata dengan
demikian indahnya.
Pertiwi tak tahu banyak soal dekorasi, tapi
sesungguhnya rumah itu memang didesain dengan nuansa klasik yang sesuai
dengan alam pegunungan tempat rumah itu berdiri.
Perabotan, dari
mulai lampu-lampu, tempat duduk, meja, lukisan-lukisan serta berbagai
hal didominasi oleh corak bambu dan kayu asli.
Sementara dedaunan dan tanaman hijau—bercampur antara imitasi dan buatan—menghiasi sudut-sudut yang tepat.
Air terjun buatan dibangun di samping ruang tamu, dengan cahaya matahari yang hangat menyinari dari kaca jendela samping.
Wilayah
itu ditutup oleh kaca bening yang dialiri air dari atas, sehingga
mengesankan suasana hujan yang indah dan menimbulkan bunyi gemericik air
yang terdengar menyenangkan.
Lukisan pedesaan dipasang di satu
sudut yang tepat bagi pandangan mata, dengan gaya naturalis hingga
setiap detail nampak sangat jelas.
Seperti sebuah foto namun
memancarkan aura magis yang lebih kentara. Pertiwi sempat terpana dengan
semuanya, dengan kesejukan yang melingkupi seluruh dirinya, sampai ia
tak sadar kalau Muhris telah duduk di sebelahnya, sedang menata gelas
dan piring-piring.
“Maaf, ya… Seadanya. Habisnya Umi lagi ke Bandung ikut seminar, nemenin Abi…”
Pertiwi
tersipu malu. Ia berasal dari keluarga yang lebih sederhana, sehingga
rasa mindernya muncul saat mendapati rumah yang demikian besar dan
mewah ini ternyata milik pacarnya.
Sore
itu Pertiwi lalui dengan sangat menyenangkan. Ngobrol berdua,
bercanda, tertawa, nonton film, main game PS hingga makan malam.
Pertiwi baru tahu bahwa ternyata Muhris bisa memasak. Pintar malah.
Kelezatan
rasanya melebihi masakan yang pernah ia buat. Dengan malu ia mengakui
itu di hadapan kekasihnya, yang membalasnya dengan ciuman pipi kanan
yang lembut. “Aku tetep cinta kamu, kok…”
Perlu diketahui
bahwa Pertiwi saat itu berusia 16 tahun dan memiliki tubuh yang mulai
matang sebagai seorang gadis. Posturnya juga tinggi dengan wajah manis
yang terkesan keibuan.
Tapi percayalah bahwa ia sangat polos,
lebih polos dari gadis SD di kota besar yang telah mahir urusan peluk
dan cium. Desa tempat ia tinggal sangat jauh dari arus informasi dan
pengaruh buruk ibukota.
Maka ia tak menaruh prasangka apapun saat
Muhris mengajaknya menginap di rumahnya malam itu. Memang ini urusan
yang tabu di desanya, tapi kepolosan Pertiwi membuatnya yakin bahwa
Muhris tak akan melakukan hal buruk terhadapnya.
Sehingga,
pilihan berbohong ia lakukan agar bisa berduaan terus dengan kekasihnya.
Ia telah bilang pada orang rumah bahwa ia akan menginap di rumah
Ririn.
Ia tahu orang tuanya tak akan curiga, karena hal itu
biasa ia lakukan di waktu-waktu ujian sekolah. Apalagi menjelang Ujian
Akhir seperti sekarang.
Suasana malam sangat sunyi dan suara
jengkerik telah berganti dengan burung malam. Tak berapa lama rintik
hujan mulai turun, dan Pertiwi tak menyadarinya sampai hujan itu
berubah jadi deras.
Sangat deras, karena di musim penghujan
seperti ini hal seperti itu selalu saja terjadi. Kalau tidak karena
suasana cinta yang tengah meliputinya, Pertiwi tak akan betah di rumah
orang dalam situasi seperti itu.
O, iya… Sebetulnya Pertiwi dan
Muhris tidak benar-benar berdua di rumah, karena ada Hana, adik
perempuan Muhris yang sekarang duduk di bangku kelas 1 SMP.
Makanya
Pertiwi tidak terlalu merasa sungkan, karena ia bisa bermain dengan
Hana juga di sepanjang sore dan malam itu. Muhrislah yang agak
kerepotan karena harus meminta Hana agar berjanji tidak memberitahukan
keberadaan Pertiwi kepada orang tua mereka.
Hana sebetulnya tidak susah dibujuk. Hanya saja keberadaannya menyulitkan karena ciuman-ciuman harus dilakukan secara hati-hati.
Peluk
dan cium beberapa waktu yang lalu memang mendapatkan perlawanan (meski
setengah hati) dari Pertiwi. Tapi hal itu tak berlaku malam ini,
karena kini Pertiwi merasa lebih santai dan bebas.
Di satu kesempatan Muhris memeluknya sembari mencium bibirnya sekilas.
Di
kesempatan lain ia dipeluk dari belakang, tepatnya saat ia mencuci
piring bekas makan malam dan pria itu mengendap-endap dari belakang dan
begitu saja melingkarkan tangan di pinggangnya.
Pertiwi sempat
menjerit pelan dan berusaha meronta, tapi tangannya yang memegang piring
dipenuhi busa sabun hingga susah untuk bergerak.
Ia hanya
menggelinjang pelan dan merengek lemah, saat pelukan itu makin erat dan
ciuman di pipinya membuatnya terbius. Hampir saja Hana melihat
perbuatan mereka, kalau Muhris tidak buru-buru melepaskan pelukan di
pinggang yang ramping itu.
Setelah mandi malam yang
menyenangkan, di dalam bath-tub air hangat yang penuh busa dan
peralatan mandi yang lengkap milik Umi Muhris, Pertiwi bergabung dengan
kakak beradik di ruang TV.
Ia mengenakan busana malam yang
lebih santai (setidaknya untuk ukuran gadis berjilbab); kemeja kaus
lengan panjang putih bermotif garis warna biru dengan bawahan rok katun
berwarna biru lembut, dipadukan jilbab simpel berwarna biru senada.
Parfum aroma bunga khas remaja ia seprotkan di tempat-tempat yang tepat untuk menyegarkan dirinya.
Lalu
ia duduk di samping Hana yang sedang tertawa menyaksikan film kartun
di televisi. Mata Pertiwi saat itu tertuju penuh ke televisi, namun
pikirannya terbang ke alam tertinggi yang penuh imajinasi.
Pelukan
dan ciuman hangat dari Muhris mau tak mau membangkitkan gairah
terpendam yang selama ini tersembuyi jauh di dasar jiwanya.
Ia
mengalami semacam sensasi aneh yang baru dikenalnya, yang sangat
memabukkan dan membuatnya lupa diri. Jam baru pukul delapan malam namun
kegelisahannya telah memuncak.
Pertiwi tak tahu—atau mungkin tak berani mengakui—bahwa dirinya telah dipenuhi sensasi seks yang menyenangkan.
Terlebih
ini adalah masa-masa suburnya. Letupan-letupan kecil yang dipicu oleh
Muhris membuatnya perlahan-lahan tebawa ke arus deras, hingga sulit
terbendung oleh keremajaannya yang sedang membara.
Penghalang
dirinya untuk melakukan hal-hal yang lebih seronok adalah rasa malu,
takut serta ketidaktahuan yang besar tentang kondisi-kondisi semacam
ini.
Tapi pancingan-pancingan yang dilakukan oleh Muhris dengan
lihai membawanya pada pengalaman-pengalaman terlarang yang sangat
menggairahkan. Semuanya akibat kepolosan sang gadis remaja.
Jam delapan lewat dua puluh menit Muhris bangkit dari duduknya dan menarik tangan Pertiwi agar mengikutinya.
Hana
tak sadar karena ia terfokus pada acara televisi. Pertiwi menurut dan
dadanya berdebar kencang saat Muhris menariknya ke lantai dua.
Kalau
Pertiwi sedikit lebih gaul, ia akan tahu Muhris bermaksud melakukan
sesuatu, tapi Pertiwi jauh lebih polos dari yang orang kira, hingga ia
justru merasa senang saat Muhris mengajaknya untuk melihat-lihat
kamarnya.
Ia senang bisa tahu isi dalam kamar kekasih yang ia cintai. Pertiwi kagum pada suasana kamar Muhris yang menyenangkan.
Ia juga terkejut saat menemukan foto dirinya dalam pose separuh badan terpampang di dinding kamar.
Foto
itu ditutupi Muhris oleh poster pemain bola, hingga tidak ada yang
tahu bila setiap malam ia menarik poster itu dan memandangi foto gadis
yang tersenyum manis di sana.
Pertiwi setengah lupa tentang kapan ia membuat foto itu. Ia merasa foto itu lebih cantik dari aslinya.
Tapi
Muhris menjelaskan bahwa program komputer photoshop dapat melakukan
banyak hal, seperti membuat gadis secantik dirinya terlihat lebih segar
dan mempesona.
Pertiwi tersipu malu. Tapi itu belum seberapa,
karena tiba-tiba Muhris menarik dirinya agar berhadapan, lalu
mengeluarkan sepasang anting mutiara dari kotak beludru di saku
celananya.
Pertiwi terperanjat. Muhris berbisik mesra, “Ini pasangan kalung yang pernah kuberikan. Aku mau kamu mengenakannya…”
Mata Pertiwi berkaca-kaca. Kalau saja ia berani, ia sudah memeluk pria di hadapannya dan menciumnya bertubi-tubi.
Tapi
ia terlalu malu untuk melakukan hal semacam itu. Ia hanya salah
tingkah, saat Muhris meletakkan anting-anting itu di telapak tangannya
dan berkata lagi, “Aku pasangkan sekarang, ya…” “Tapi…” Suara Pertiwi serak dan lirih.
“Tapi kenapa?” “Pertiwi malu…”
“Kok malu? Bukankah kita saling mencintai?! Masihkah kita saling tertutup?”
Pertiwi
bingung untuk menjawab, karena ini adalah momen pertama dalam hidupnya
ketika ia harus membuka jilbabnya di hadapan seorang laki-laki.
Wanita-wanita yang biasa berbikini di kolam renang atau berpakaian seksi di Mall-mall tentu tak akan paham kenyataan ini.
Tapi
Pertiwi adalah perempuan yang sejak belasan tahun lalu selalu menutup
seluruh bagian tubuhnya dan tak memamerkannya pada siapapun kecuali
keluarganya.
Melepas jilbab baginya sama seperti melepas rok di depan kamera bagi gadis keumuman. Aneh? Memang! Tapi itulah kenyataannya.
Ia setengah menangis saat tak kuasa menolak permintaan Muhris yang menyudutkan itu. Ia memang diam.
Tapi
dadanya bergemuruh hebat saat jemari Muhris melepasi jarum dan peniti
yang menyemati jilbabnya. Ia tertunduk dalam dan menahan nafas saat
tangan kekasihnya menarik lepas jilbabnya.
Tangannya yang gemetar
meremas-remas ujung kaus, dan tanpa sadar ia menggigit bibirnya
sendiri saat Muhris menarik dagunya agar mereka bisa saling bertatapan
serta membelai rambutnya dengan mesra; rambut yang hitam lurus
sepanjang bahunya.
“Kamu cantik sekali, Pertiwi…” Suara itu terdengar lirih, dan Pertiwi hanya terpejam menahan semua perasaannya.
Itu
adalah ekspresi terbodoh yang pernah ia lakukan, atau justru yang
terbaik, karena semuanya mendorong Muhris untuk mengecup bibirnya dengan
lembut. Ciuman hangat dan penuh cinta, membawa Pertiwi terbang tinggi
dan melupakan dunia ini.
“Mmmh…” Pertiwi hanya terpejam pasrah. Tubuhnya gemetar hebat.
Tapi
mulutnya terbuka lebar saat lidah Muhris mulai menjulur dan
menggelitiki rongga mulutnya. Lidahnya ikut bergerak meski masih sangat
kaku, saling menggelitiki untuk mendapatkan sensasi aneh yang sempurna.
Tangannya begitu saja memeluk lengan Muhris yang kokoh, yang saat itu tengah melingkarkannya di pinggangnya sendiri.
Waktu
seakan berhenti. Dan keduanya terpaku seperti sepasang patung sihir.
Hanya helaan nafas yang terdengar di sela-sela ciuman membara dan
dipenuhi gelora cinta.
Kedua tubuh itu merapat dan saling
bergesekan, seakan tak dapat terpisahkan. Saling memberikan rasa hangat
yang aneh dan membangkitkan seluruh saraf yang tertidur.
Keduanya
baru berhenti ketika nafas mulai habis dan terengah-engah kelelahan.
Pertiwi kaget dan merasa malu sekali. Mulutnya basah akibat ciuman panas
itu.
Tapi ia tak dapat berbuat apa-apa selain menanti yang
terjadi selanjutnya. Ia membiarkan Muhris memasang anting-anting di
kedua telinganya.
Ia menahan rasa geli saat jari jemari Muhris
seakan menggelitik kedua telinganya, dan menurut saja ketika pria itu
menuntunya ke hadapan cermin besar. “Lihat… Kamu cantik sekali..”
Pertiwi
melihat sekilas ke cermin, menyaksikan dirinya sendiri tanpa jilbab,
dengan dihiasi anting-anting dan kalung mutiara dari kekasihnya. Ia
merengek manja dan menutup muka dengan telapak tangannya.
“Aah… Muhris jahat… Pertiwi malu…” “Malu sama siapa?” Mereka bercanda dengan mesra dan lebih hangat.
Ciuman
tadi telah menyingkapkan tabir kekakuan yang telah terbentuk selama
ini. Mereka kini lebih mirip sepasang kekasih, dengan pelukan dan ciuman
hangat yang sarat nuansa cinta.
Pagi itu adalah pagi terindah
bagi Pertiwi. Menghidangkan sarapan di meja makan untuk Muhris
membuatnya merasa seperti seorang istri yang melayani suaminya. Muhris
dan adiknya sangat puas dengan masakannya.
Canda tawa menghiasi
makan pagi mereka yang berlangsung dengan santai. Seusai makan Hana
langsung berangkat sekolah, meninggalkan sepasang sejoli yang dimabuk
asmara itu tanpa kecurigaan apapun.
Membiarkan keduanya menikmati
hari dalam kemesraannya. Tapi, kalau kamu berpikir malam itu keduanya
melakukan hubungan-hubungan khusus suami istri, percayalah bahwa kamu
salah besar.
Mereka masih terlalu penakut untuk melakukan
hubungan yang lebih jauh. Meskipun ciuman mereka semakin panas,
aktivitas lain masih terhitung sopan karena tangan Muhris tak pernah
bergerilya seperti tangan para professional.
Masih tetap pelukan
sopan yang tak melibatkan rabaan ataupun sentuhan lain. Keduanya tidur
terpisah dan tak ada aktivitas nakal di malam hari.
Pertiwi
pulang dari rumah Muhris sekitar pukul sepuluh pagi, setelah banyak
ciuman tambahan sehabis sarapan dan mandi pagi. Kepada orang rumah ia
bilang sekolah pulang cepat.
Seharian ia lebih banyak mengunci
diri dalam kamarnya, menikmati sensasi imajinasi yang semakin liar
dibanding waktu sebelumnya. Pertemuan selanjutnya ternyata lebih lama
dari yang diduga.
Keduanya benar-benar tersibukkan oleh
tugas-tugas sekolah, hingga baru bertemu lagi (untuk berduaan tentunya)
dua minggu setelahnya. Keluarga Muhris berlibur ke rumah nenek di luar
kota.
Alasan ujian membuat Muhris bisa menghindar dari paksaan
orang tuanya, sehingga rumahnya bebas selama satu minggu penuh. Itulah
saat yang tepat untuk bermesraan dengan Pertiwi, dan ia telah menyiapkan
banyak hal untuk pekan yang istimewa itu.
Pertiwi datang pagi hari itu dengan mengenakan seragam sekolahnya.
Perpisahan
yang cukup lama ternyata membuat gadis itu lebih agresif, sehingga,
meskipun tetap Muhris yang harus memulainya, Pertiwi memberikan balasan
yang sedikit liar dan nakal.
Muhris sampai megap-megap
kewalahan. Sesudahnya mereka tertawa-tawa sambil berpelukan di atas
sofa, sembari mata mereka menatap layar TV tanpa bermaksud menontonnya.
Sekitar
menjelang siang Pertiwi dibonceng Muhris untuk main ke Mall M. Setelah
itu dilanjutkan ke taman L dan bermain sepeda air di sana.
Mereka
juga melakukan banyak hal yang menyenangkan, yang membuat mereka lupa
waktu. Hari telah senja ketika keduanya memutuskan untuk pulang, saat
langit berubah gelap dan tiba-tiba saja menjadi hujan yang sangat deras
sebelum keduanya tiba di rumah.
Tak sampai lima menit ketika
keduanya berubah basah kuyup, dan Pertiwi telah menggigil kedinginan
saat perjalanan belum mencapai setengahnya.
Keduanya tiba di
rumah saat menjelang makan malam. Oleh-oleh yang mereka beli di jalan
telah basah kuyup dan tak ada satu bagianpun yang kering dari diri
mereka.
Tubuh Pertiwi menggigil hebat dan wajahnya pusat pasi.
Bibirnya agak membiru. Muhris bergegas membawa gadis itu ke dalam rumah
dan menyiapkan air panas di bath-tub kamar atas.
Sementara
menunggu gadis itu mandi, ia menyiapkan dua gelas susu coklat panas dan
sekaleng biskuit kacang. Ia sendiri langsung mandi setelah itu, dan
keduanya selesai setengah jam kemudian.
Pertiwi baru sadar bahwa
ia tidak memiliki pakaian ganti, dan kebingungan sampai mengurung diri
di kamar mandi. Muhris berusaha meminjamkan pakaian ibunya, tapi
pakaian bersih ibunya terkunci dalam lemari.
Sementara itu
pakaian Hana juga tak muat dan terlalu kecil. Untunglah Muhris ingat
bahwa di kamar tamu ada pakaian-pakaian saudara sepupunya, yang biasa
disimpan di sana untuk dipakai jika menginap di rumah Muhris.
“Tapi…
Sepupuku tidak berjilbab. Jadi pakaiannya agak… Kamu coba aja deh cari
yang pas. Aku tunggu di ruang TV…” Pertiwi kebingungan sendiri di
kamar tamu itu.
Ia agak risih karena semua pakaian di dalam lemari itu adalah pakaian-pakaian yang gaul, serba ketat dan serba minim.
Cukup
lama ia memilih dan tidak menemukan juga pakaian yang cocok untuk
dirinya, sehingga ia memilih pakaian yang menurutnya agak paling sopan.
Tapi tetap saja serba minim. Dengan malu ia mengenakan pakaian pilihannya dan menghampiri kekasihnya di ruang TV.
Wajah
Muhris berubah kaget dan matanya bergerak kesana-kemari; mata yang
biasa Pertiwi temukan pada pria-pria nakal di pinggir jalan.
Tapi
Pertiwi tahu semua ini karena dirinya, dan setengah menangis ia
berusaha menutupi keterbukaan dirinya dengan kedua tangan. Bagaimana
tidak?!
Inilah pertama kalinya seumur hidup ia mengenakan pakaian minim di hadapan seorang pria, meskipun itu adalah kekasihnya juga.
Sepupu
Muhris bertubuh lebih pendek dan kecil dari dirinya, sehingga kaus
pink tipis bergambar Barbie yang ia kenakan benar-benar melekat ketat
di tubuhnya, menampakkan lekuk-lekuk yang nyata dan mempesona.
Bahkan bagian pusarnya tidak betul-betul tertutupi, meskipun berkali-kali ia berusaha menarik kaus itu ke bawah.
Sementara
itu, celana hijau lumut selututnya juga sama ketatnya, dan tidak
benar-benar selutut, karena tubuh Pertiwi yang tinggi.
Pertiwi
sebetulnya memiliki kulit yang putih bersih dan lekuk yang indah,
sehingga ia nampak cantik menawan dengan pakaian seksi itu.
Terlebih rambut panjangnya masih setengah basah, menciptakan sedikit gelombang yang menambah aura kecantikannya.
Tapi
Pertiwi tak terbiasa dengan hal-hal seperti itu, hingga ia merasa
dirinya buruk dan norak. Ia takut Muhris meledeknya, serta jengah dengan
keterbukaannya sendiri.
“Kamu cantik sekali, Pertiwi…” Suara
Muhris terdengar bergetar, dan Pertiwi merinding ketika pria itu malah
mendekatinya dan berusaha memeluknya. Ia berusaha menghindar dan
tangannya menolak pelukan Muhris.
Pertiwi
hanya menggeleng dan Muhris berusaha menghormatinya. Mereka
menghabiskan malam dengan menonton TV dan menghabiskan susu hangat di
meja. Namun Pertiwi agak lebih pendiam dan gelisah.
Tangannya terus-terusan memeluk bantal besar, berusaha menutupi apa yang ada di baliknya.
Ia
tak tahu bahwa pria di sebelahnya lebih gelisah lagi, meski alasannya
sedikit berbeda. Ia terlalu sibuk oleh pikirannya sendiri hingga tak
sadar bahwa mata Muhris terus menelusuri dirinya, seolah berusaha
menelanjangi.
Awalnya Pertiwi tak sadar pada sentuhan itu.
Berkali-kali Muhris mencium pipinya, tapi ia menganggap wajar hal
tersebut. Itu hal yang biasa mereka lakukan, dan Pertiwi menganggapnya
sebagai sun sayang yang biasa ia dapatkan.
Tapi Muhris kini telah
melingkarkan tangan kiri melalui sandaran sofa dan mendarat di
bahunya. Sedang tangan kanan diletakkan di atas lutut Pertiwi yang
terbuka.
Cuaca memang sangat dingin akibat hujan yang tidak juga
berhenti, hingga elusan di lututnya terasa nyaman dan menghangatkan,
membuat Pertiwi setengah tak sadar ketika elusan itu makin merambat ke
atas pahanya yang sedikit tersingkap.
Pertiwi sangat suka nonton
sinetron dan tayangan di TV adalah sinetron favoritnya. Adegan dan
kata-kata romantis di layar kaca seperti memberi hipnotis tersendiri.
Adegan
ciuman memang disensor, tapi hal itu justru membuatnya tak kuasa
menolak saat ciuman Muhris beralih ke bibir basahnya. Untunglah saat
itu sedang iklan, hingga ciuman dari Muhris dapat diterima oleh Pertiwi
sepenuhnya, yang baru sadar bahwa posisi duduk kekasihnya sangat
mengintimidasi dirinya.
Tapi ciuman itu begitu manis dan menyenangkan, memunculkan rasa hangat yang menggelora yang sangat ia rindukan.
Tak
perlu menunggu lama untuk membangitkan hasrat gadis itu. Pengalaman
telah mengajarkan banyak hal kepadanya, sehingga lidahnya langsung
menyambut saat Muhris mulai mengajaknya bermain-main.
Bibir
Pertiwi termasuk agak tipis, merah dan masih alami. Namun lidahnya
lincah dan pandai bergerak. Dengan daya dukung kecerdasan di atas
rata-rata, ia menjadi gadis yang cepat belajar dan tahu bagaimana cara
memuaskan lawan mainnya.
Muhris sendiri sangat kaget dengan
kecepatan Pertiwi dalam mempelajari teknik-tekik baru, hingga di akhir
pertandingan lidah mereka, ia membiarkan sang gadis mengalahkannya
hingga pipi gadis itu merona akibat agresivitasnya sendiri.
Ketika
berciuman Pertiwi lupa pada apapun. Tapi setelah selesai ia baru sadar
bahwa sejak tadi tangan kanan Muhris terus-terusan membelai-belai
pahanya, bergantian antara kanan dan kiri.
Kini ia benar-benar merasakan rangsangan itu, rangsangan yang lebih terkesan dewasa dibanding sekedar ciuman bibir.
Tangannya bertindak cepat, mencegah Muhris sesaat sebelum tangan kekasihnya itu menyentuh bagian pangkal pahanya.
Mulut
mereka terdiam dan hanya mata yang berbicara. Muhris meminta, Pertiwi
menolak halus. Tangan Muhris bergerak lagi, tapi Pertiwi mencegah lagi.
Muhris tersenyum manis. “Maaf, ya… Aku kelewatan…”
Pertiwi ikut tersenyum. “Lebih baik kita dengar musik aja, ya! Kita berdansa. Seperti di film.”
Pertiwi
diam menunggu dan manut saja pada apa yang diinginkan kekasihnya.
Suara lembut mengalun dari player, dan tangan Muhris menjulur padanya.
Pertiwi grogi karena ia belum pernah berdansa sebelumnya.
Muhris
meyakinkan bahwa ia sama tidak tahunya seperti Pertiwi. Jadi tak usah
malu karena mereka hanya berdua di sini. Dengan langkah-langkah kaku
tubuh mereka bergerak pelan, saling berpelukan.
Keduanya tertawa pada gerakan masing-masing, tapi tetap merasa senang karena ciuman dimulai lagi beberapa saat sesudahnya.
Tubuh
Pertiwi hampir sama tingginya dengan Muhris, hingga ia tak perlu
berjinjit untuk menyambut pagutan pria itu. Ia tak tahu bahwa
kecantikannya makin memesona diri Muhris dan keremajaannya terus
memancing-mancing gairah.
Belum lagi aroma parfum menebar dari
seluruh tubuhnya. Tangan Muhris tak tahan untuk tidak mengelus-elus
tubuh bagusnya, bergerak dari pinggang ke arah atas.
Pertiwi
masih setengah menganggap elusan itu adalah bagian dari gerakan
berdansa. Ciuman bibir Muhris membuat tubuhnya lemas, hingga elusan itu
ia nikmati saja seperti halnya ciuman di bibirnya.
Terasa geli
saat menyentuh bagian samping dadanya.“Mmmh… Mmhhh…” Elusan tangan
Muhris makin mengarah ke dada Pertiwi, membelai-belai benda yang lunak
dan empuk itu.
Gadis itu mengejang karena rasa aneh yang melandanya. Itu adalah sentuhan pertamanya, dan ia masih sangat sensitif.
Tangannya
secara refleks berusaha mencegah, tapi Muhris yang tak mau gagal lagi
berusaha menahan Pertiwi agar tetap diam. Ciumannya makin liar hingga
Pertiwi tak bisa mengelak.
Remasan di dadanya terasa makin nyata,
membuat Pertiwi terengah-engah akibat rangsangan hebat di tubuhnya. Ia
tak kuasa mencegah remasan itu, karena bagaimanapun dirinya ternyata
menikmatinya.
Keduanya terengah-engah akibat ciuman yang panjang
itu. Sedang muka Pertiwi makin memerah, karena ia benar-benar
terangsang oleh remasan tangan Muhris di dadanya.
Payudaranya
yang berisi membuat genggaman Muhris terasa penuh. Ia membiarkan
dirinya terdesak ke dinding, hingga ia tidak sampai merosot jatuh saat
remasan tangan Muhris makin lincah dan mempermainkan puncaknya yang
masih tertutup kaus.
Ia hanya mendongak setengah terpejam dan
tangannya yang bingung merapat ketat di tembok. Ia makin belingsatan
karena di saat yang bersamaan ciuman Muhris mendarat di dagu dan
lehernya bertubi-tubi.
Lehernya cukup panjang dan jenjang, hingga kepala Muhris dapat terbenam di sana dan memagut-magutnya seperti ular.
Pertiwi merasakan air mata mengalir lewat sudut matanya. Ia sangat kebingungan mengenali perasaannya saat ini.
Remasan tangan kanan Muhris berganti menjadi ciuman bibir. Ia sempat menunduk dan hanya melihat rambut kekasihnya.
Kepala
Muhris terbenam di buah dadanya yang telah mengeras kencang, dan
Pertiwi dapat mendengar kecipak-kecipuk saat Muhris melahap dadanya itu
dengan sedikit buas.
“Muhris… Muhris… Ohhh. Apa yang kamu lakukan sama Pertiwiaa… Mmhhh… Jangan, Ris… Aahh…”
Muhris
telah menggulung kaus ketatnya ke arah atas, berusaha menyingkapkannya
agar buah dada itu lebih leluasa dinikmati. Lelaki itu terus
meremas-remas dengan lembut dan penuh perasaan.
Menjepit dan mempermainkan putting susunya yang masih tertutup BH tipis berwarna krem.
Mungkin
Muhris merasa gemas mendapati payudara yang demikian empuk dan kenyal
itu, payudara perawan yang masih sangat sensitif dari sentuhan.
Keadaan
Pertiwi kini sungguh mengenaskan. Kekasihnya menyerangnya di berbagai
tempat, mempermainkan dirinya seperti sebuah boneka.
Bibir dan tangan kiri di payudaranya, tangan kanan di sela-sela pahanya.
Semuanya
adalah sensasi yang baru pertama kali ia rasakan. Dulu ketika ia belum
pernah mengalaminya, ia selalu berjanji bahwa ia hanya akan melakukan
ini dengan suaminya di atas ranjang pernikahan.
Dulu ketika hal
ini tak pernah terbersit dalam benaknya, ia sangat yakin mampu menjaga
kehormatannya. Tapi kini ketika benar-benar mengalaminya, ia tak tahu
apakah ia akan tetap sekuat itu.
Sentuhan-sentuhan ini terlalu
melenakan dirinya, dan membangunkan perasaan rindunya yang telah lama
terpendam. Ia sangat bingung hingga hanya mampu meneteskan air mata dan
meremas remas rambut Muhris.
“Aku sayang kamu, Pertiwi… Mmmh…
Aku sayang kamu…” Terdengar rayuan Muhris di sela-sela kesibukannya.
Pertiwi hanya mampu menjawabnya dengan erangan-erangan aneh, karena saat
itu tangan kanan Muhris telah menembus langsung ke pangkal pahanya.
Jari
jemari pria itu menggosok-gosok dan mempermainkan di tempat yang
paling sensitif, hingga Pertiwi merasakan celananya basah oleh cairan
yang tak ia kenal sebelumnya.
Memang sentuhan tersebut bukanlah sentuhan langsung karena tubuh Pertiwi masih tertutup CD tipis dan celana ketatnya.
Tapi
ini adalah sentuhan pertamanya, dan semuanya sudah lebih dari cukup
untuk membangkitkan rangsangan dahsyat itu. Apalagi setelah beberapa
lama Muhris tidak juga menghentikan aktivitasnya, melainkan
menggesek-gesek dengan lebih liar.
Kemaluannya terasa seperti diaduk-aduk, hingga makin lama ia makin merasakan desakan yang aneh sangat sulit ia pahami.
Ia
tak dapat menahan perasaannya. Ia terus mengerang… mengerang… hingga
desakan itu makin menuju ke arah puncak… Ia tak sanggup bertahan lagi…
“Aaahh… Aaahh… Akhhhhh….” Pertiwi menjerit panjang saat orgasme melanda tubuhnya untuk pertama kalinya.
Tubuhnya
mengejang kuat, melengkung seperti busur. Kakinya merapat menjepit
tangan Muhris yang tak juga berhenti bergerak. Ia merasakan
letupan-letupan dahsyat seperti sebuah terpaan badai.
Cerita Dewasa ini adalah kisah nyataku, yang sampai saat ini masih berlanjut antara aku dan pak warso. ” aaaahhhh…..aaahhhh….” pak warso mendesah desah ketika aku menghisap buah peler nya.
Pak
warso menarik bahuku, dan mendorong tubuhku ke ranjang, aku telungkup
di ranjang , dengan posisi setengah badan di ranjang dan kaki ku
menjuntai ke lantai. Pak warso menarik ke duah kakiku agar melebar
pak warso kemudian sedikit menurun kan badan nya, memukul mukul kan
batang itu ke bongkohan pantat ku.
” aaahhh…pak ….ayo pak …aku sudah tidak tahan jangan permain kan aku pak” kata ku menghiba. pak warso membalik kan badanku , kemudian pak warso mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku. ”
aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku saat kontol bear tu
mencoba menyeruak masuk, aku mendorong kaki pak warso dengan kaki ku
agar menjauh.
Pak
warso adalah sopir bribadiku yang sudah lama kerja di rumahku. Sore
itu pak Warso mengantarku ke kantor notaris, karena ada urusan yang
harus aku selesai kan. Aku duduk di jok belakang, tiba2 saja aku
mengamati pak warso yang selama ini menjadi sopir
keluargaku.”hhmmmm…ternyata dia boleh juga, badan dia kekar dan berotot,
palagi itu nya yah…pasti nyummi” pikiran pikiran kotor mulai
mempermainkan otakku.
“pak Warso…dah berapa lama sih menikah kok belum punya anak” pancingku ” 16 tahun Bu” jawab nya singkat ” kok lom punya anak…pasti Pak Warso kurang genjotan nya” kataku mulai menjuru ” siapa bilang bu…orang saya paling jago di ranjang…istri saya saja kadang minta ampun nangis nangis” jawab nya
Aku dan pak warso memang dari dulu suka bicara blak blakan tapi baru kali ini menjurus ke sola ranjang.
” aahh…G percaya aku pak” jawabku “apa ibu mau saya kelonin…biar percaya” jawab nya sambil masih menyetir mobil. pikiranku semkain tidak menentun membayangkan tangan tangan Pak warso menyusuri tiap inchi kulit tubuhku.
”nggak
ah pak laki laki mah besar di mulut doank…kek tamu tak di undang…belum
juga di suruh masuk udah keluar duluan’ jawab ku sedikit menantang.
”Bu…andai saja Ibu bukan majikan saya, dah dari dulu ibu saya perkosa” jawab nya mengaget kan aku.
Sepulang dari kantor notaris pikiranku masih saja memikirkan kata kata pak Warso ingin rasanya menikmatin benjolan di balik seleting celana itu.
“pak,
tolong belikan ini ya…pake uang bapak dulu deh nanti aku ganti” kataku
sambil menyerahkan secarik kertas yang sebenar nya bukan lah catatan
belanja melain kan tulisanku menantang dia.
” PAK…AKU TUNGGU SAMPAI DIMANA KAMU BERANI SAMA AKU….KALO MEMANG JANTAN BUKTIKAN” tulisku di kertas itu.
Aku
menuju meja makan setelah memberikan note kecil pada pak warso, aku
duduk di meja makan, yang arah nya membelakangi ruang tamu. Rumah ku
selalu rame maklum keponakan dan orang tuaku juga tinggal denganku. Tiba
tiba saja aku merasakan tangan kekar mencengkeram susuku, meremas nya
dengan gemas nya, dan nafas memburu terdengar jelas di telingaku.
”
aaahhhh…kamu mau aku entot dimana…katakan…hhhhmmmmm….” katanya sambil
terus melumat kupingku dan meremas remas payudaraku yang montok .
”
ssshhhh…..aaahhhh pak…terusin pak….nikmat sekali” jawabku sambil mulai
meraih bibir nya, aku semakin bernafsu ketika tangan pak warso turun
keselakanganku. aku semain gila menerima rangsangan itu.
“ooohhhh….hhhhmmmm….terusin
pak….ayo pak terusin” ketika tiba tiba aku merasa remasan remasan dia
mengendor bersamaan lenyap nya dia dari belakangku. Aku kecewa bukan
kepalang, aku masuk kamar dan menutup pintu.
Keesok hari nya aku
sengaja nggak ngomong apa apa ke pak warso , aku masih marah akibat
semalem. dalam perjalanan ke kantor ku aku hanya membisu.
” maafin aku bu, habis situasi nya seperti itu” tiba tiba dia membuka pembicaraan. ” sudah lah pak, kalo memang nggak bisa muasin orang nggak usah banyak bicara” jawabku ketus
Tapi tiba tiba laju mobil memutar ke arah menjauh dariarah ke kantorku, menuju pinggiran kota.
” mau kemana sih pak, aku bisa telat loh ” protesku.
Mobil
terus melaju cepat menuju arah utara mendekati area pantai. sepuluh
menit kemudian pak warso membelok kan mobil menuju sebuah Hotel. dalam
hati aku tersenyum sendiri. Setelah pesan kamar Pak warso membawa mobil
masuk kedalam, dan parkir di depan salah satu kamar. Hotel ini memang
bagus karena memiliki kamar sweet yang indah dengan harga yang tak
seberapa mahal.
17 tahun, cerita dewasa, Cerita dewasa 17 tahun, cerita mesum, cerita panas, cerita seks, sopir pribadi, Selingkuh,
Pak
warso membuka pintu mobil, aku pura pura diam tak menghiraukan dia.
Lalu pak warso menarik tanganku masuk ke kamar hotel. sesampai nya di
kamar belum sempat aku berbicara, pak warso telah memelukku erat dan
menciumiku dengan penuh nafsu.
” aaahhh…pak….ooohhhh…” desah ku sambil membalas kecupan kecupan nya, lidah pakwarso bermain main di rongga mulutku.
”
sekarang kau boleh minta apapun yang kamu mau, aaaaahhh…aku sudah lama
ingin mencumbu mu” kata pak warso di sela sela ciuman nya.
Tangan
pak warso dengan kasar meremas kedua bukit kembarku, remasan yang
kasar semakin membuat aku gila, tubuhku meliuk bagai kan penari yang
gemulai. Tangan pak warso mulai turun menyusuri berut ku …meraba pantat ku yang padat berisi.
”
Bu….aaaahhh…aku sudah lama menanti saat saat seperti
ini…ssshhh….aaahhhh….aku akan puas kan kamu ” ceracau pak warso sambil
etrus menciumiku. ciuman itu turun ke bagian dadaku, sementara tangan
kanan pak warso mulai menyelinap di balik rok spanku.
“Ooohhh….pak …ssshhhh…terus pak..puas kan aku hari ini” ceracauku ” hari ini aku milik mu pak…aaahhh….terus pak…terus…” kata kata yang tak terkontrol keluar begitu saja.
Pak warso membuka satu persatu kemeja kerja ku, dan melepas rokku dan melempar nya begitu saja. aku di dorong nya ke dinding. masih dengan beringas nya pak warso menciumi, menciumi payudaraku, yang masih terbungkus bra, aku mengeliat geliat tak karuan.
”
Bu…kamu begitu cantik, tubuh mu begitu indah…aku ingin menikmati tubuh
indah mu ini” celoteh pakwarso, sambil tangan nya membuka pengait
braku, seketika itu payudaraku yang montok menjadi sasaran lidah pak
warso.
“terus pak…isep pak…isep terus…gigit…gigit puting nya pak” cercau ku ” OOohhh…indah nya….aaahhh…nikmat nya susu kamu bu” ” ayo pak …cepet pak nikmatin tubuhku ini…isep susuku yang montok ini” “aahhhkk….oooohhhh….” aku memekik ketika pak warso tiba tiba sajamenyentuh bagian yang paling sensitif itu.
Tangan pak warso mengelus elus memekku yang sudah basah.
” pak…terus ..aaahhh…masukin jari nya pak ..ayo pak..” aku memohon padanya
Pak
warso jongko di depanku, menarik pahaku kananku dan menaruh nya di
pundak nya, kemudian pak warso menjilati memekku dengan rakus nya.
” ooohhh…pak…oh yah…ahhhh…terus pak…terus pak masukin lidah nya yang dalam pak”
” hhmmm….enak nya memek mu Bu…ahhh…ini itil nya ya bu…aku isepin ya sayang” kata pak warso.
” iya pak…isep pak..isep pak…terus pak ”
”
ooohhhhhh……….aaaaaahhhhhhh….aaaaahhh….ahhhh…pak aku…aku…oohh…paaaak
..aku…” dengan menghentak hentak kan pinggulku tanganku menekan kua kuat
kepala pak warso, tubuhku kejang kakiku gemetar, bagaikan mengeluarkan
bongkahan batu yang teramat berat dri dalam rahimku.
aku
mencapai orgasm yang pertama, kaki ku masih gemetar, pak warso tau aku
tak bisa berdiri, dia membopongku keranjang. Kemudian dia menelpon room
service memesan juice oranges kesukaanku.
Pak warso kembali
menciumiku, melumat bibirku,kembali aku di permainkan nafsuku,kali ini
aku lebih agresif, kubalas ciuman pak warso dan tanganku mengelus
pundak pak warso. ciumanku merambat ketelinga pak warso, kusapu
habis telinga pak warso dengan lidah ku, kemudian ciumanku turun ke
leher pak warso. Pak warso mendesah.
” aaahh…terusin sayang ciumi aku sampai kau puas” ceracau nya
tangan pak warso mempermainkan payudaraku, meremas dan memilin putingnya yang mulai mengeras.
Tanganku
mulai pindah ke ikat pinggang pak warso, segera saja aku buka ikan
pinggang itu dan menurun kan celana panjang pak warso. terlihat jelas
benjolan di balik celana dalam itu. Aku berjongkong di depan pak warso,
perlahan ku turun kan celana dalam itu dan….wow besar nya, gumam ku.aku
mengulum batang pak warso yang keras bak gada besi.
” ooohhhh….terus isep sayang…yah …yah…ohhh…aaahhhh ” pak warso mengerang
aku
mengulum terus memain kan lidah ku di ujung nya yang merah mengkilat,
dan menusuk nusuk kan lidah ku ke lubang yang imut itu.
”
eeemmmm….pak …aaahhh kontol bapak nyumi sekali” desahku, sambil terus
mengocok batang pak warso dengan bibirku, ku isep dan ku mainkan buah
pelir yang menggelantung itu.
” aaaahhhh…..aaahhhh….” pak warso mendesah desah ketika aku menghisap buah peler nya.
Pak
warso menarik bahuku, dan mendorong tubuhku ke ranjang, aku telungkup
di ranjang , dengan posisi setengah badan di ranjang dan kaki ku
menjuntai ke lantai. Pak warso menarik ke duah kakiku agar melebar
pak warso kemudian sedikit menurun kan badan nya, memukul mukul kan
batang itu ke bongkohan pantat ku.
” aaahhh…pak ….ayo pak …aku sudah tidak tahan jangan permain kan aku pak” kata ku menghiba.
pak warso membalik kan badanku , kemudian pak warso mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku.
”
aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku saat kontol bear tu
mencoba menyeruak masuk, aku mendorong kaki pak warso dengan kaki ku
agar menjauh.
pak warso lalu jongkok di depan vaginaku, dan menyapu bibir vagina itu dengan lidah nya.
” aaahhh…pak …oooohhhh….terus pak…terusin pak…” ” aku masukin lagi ya sayang” kata pak warso aku tidak menjawab aku hanya menanti batang itu masuk ke memekku yang sudah lapar dan haus akan kenikmatan itu.
Kontol itu masuk keseluruhan pak warso diam sejenak , menunggu agar memek basahku bisa menerima kontol yang besar itu.
” yah pak…iyah…iyah…terus pak ..terus…masukin yang dalam pak terus…ooohhh”
” sayang memek kamu nikmat sekali….memek kamu sungguh nikmat…aku akan entot kamu sayang…aku akan memuaskan kamu” oceh pak warso
” ooohhh pak terusin pak…kontol bapak besar dan nikmat….oh ya…yah..yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan kontol pak warso.
17 tahun, cerita mesum, cerita panas, cerita seks, sopir pribadi, Selingkuh, cerita dewasa, Cerita dewasa 17 tahun,
pak
warso menarik kontol nya dan memintaku turun ke lantai yang beralaskan
selimut, dia memintaku nungging. pak warso membungkukkan bandan nya
dan menciumi pantat ku, kemudian dia melebarkan bongkohan pantatku.
lidah pak warso menyapu anusku.
” aahhkkk…pak…ooohhh….terus kan pak…iyah…jilati pak..ayo jilati terus anusku pak”
” eemmm…nikmat nya sayang…aku amat suka anus kamu yang indah ini” kata pak warso
Kemudian
pak warso berdiri dan mulai menusuk nusuk kan kontol nya, kenikmatan
tiada tara membawa aku meliuk dan bergoyang mengikuti sodokan demi
sodokan dari kontol pak warso.
‘ ayo pak…yang keras pak..yang keras…ooohhh …aaahhh”
”
pak aku mau keluar pak…aaahhh…ayo pak cepetan pak…yang kenceng pak
terus pak sodok memek aku pak…entot yang kuat pak …ayo pak.” ceracau ku
” iya sayang aku juga mau keluar…aaahhh…”
”
pak…oooohhhh….aaahhhh aku kelu…ak..aku…akukeluar paaak” dengan
hentakan keras ke belakangdan pak warso dengan hentakan keras kedepan
aku merasakan seakan akan kontol itu menembus anusku.
” aaahhhhhh……..sayang….ooooohhhhh….oooohhhhhh” erang pak warso yang di iringi semburan hanggat di vaginaku.
kami berdua ambruk di lantai…menikmati sisa sisa kenikmatan sorga dunia itu.
Para pembaca yang setia… sebelum aku menceritakan cerita dewasa sex
dengan ibu kandungku ini, ijinkan aku memperkenalkan diri dulu. Namaku
Jimmy Anggada Putra, usia 19 tahun, dan saat ini tercatat sebagai
mahasiswa sebuah Universitas Swasta terkenal di Surabaya. Berasal dari
keluarga yang broken home, kedua orangtua kandungku bercerai sejak aku
masih berumur 6 tahun. Aku tinggal bersama ayahku, singkat cerita sampai
suatu hari dia terlibat masalah di luar negeri dan lalu aku tinggal
bersama ibu kandung dan adikku.
Perlu aku ceritakan disini, bahwa
Ibu kandungku adalah wanita yang sangat seksi dan cantik meski usianya
sudah 36 tahun, sedangkan adikku sangat manis dan merangsang meski
baru berumur 14 tahun, mungkin ini dikarenakan tubuhnya yang tumbuh
dengan pesat sehingga tonjolan di tubuhnya terlihat menggairahkan.
Perlu diketahui, nafsu sex ku sangat besar. Hampir setiap hari aku
melakukan onani akibat ga kuat menahan gejolak sex, sampai akhirnya
muncul cerita dewasa panas ini dikarenakan nafsu sex binalku ini.
Setelah
3 minggu aku tinggal bersama mereka, timbul nafsu birahiku untuk
menyetubuhi ibuku. Bagaimana tidak terangsang melihat wajah cantik yang
dewasa dan menggairahkan serta tubuh yang seksi luar biasa (mungkin
dikarenakan ikut senam). Setiap ibuku mandi, aku selalu menyempatkan
diri untuk mengintipnya. Sambil melihat aku pun melakukan onani
sampai-sampai maniku berceceran di lantai tempatku mengintip.
Disitulah
setiap hari aku melakukan aktifitas ini tanpa takut ketahuan oleh ibu
maupun adik dan pembantuku. Terkadang kalau tidak sempat, aku tidak
membersihkan bekas maniku karena takut ibuku lebih dulu datang. Aku
tidak tahu dia sadar akan hal ini atau tidak, tapi yang pasti sampai 3
minggu ini masih aman.
Pada pagi hari ibu menyiapkan sarapan
untukku, aku duduk di meja makan menunggu sarapan tiba. Waktu itu adikku
sudah berangkat sekolah, sedangkan pembantuku belanja ke pasar.
Kulihat ibuku hanya memakai celana dalam, sedangkan bagian atasnya dia
hanya memakai kaos, sehingga tonjolan dadanya terlihat sekali. Mungkin
dia tidak risih berpakaian demikian karena seisi rumah biasanya hanya
wanita, tetapi aku yang melihatnya membuat jantungku berdegup kencang
dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yang kumakan kebanyakan
menambah libido, sehingga birahiku pun semakin tinggi.
“Say.., celanamu kenapa..?” tanyanya.
Memang
pada saat itu batang kemaluanku tegang sekali sampai terlihat dari
luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, gelas yang sedang
kuminum pun tumpah, untung tidak pecah.
“Kalau minum pelan-pelan dong, Sayang..” sahutnya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku.
Begitu
dia mendekat aku merasa tidak tahan lagi. Aku segera berdiri dan
memeluknya serta menghisap lehernya. Waktu itu otakku sudah keruh dan
tak perduli apa-apa lagi.
“Say, jangan.. aku ini ibumu..,” hanya
itu yang dia katakan, tetapi dia sedikit pun tidak melawan, malah
kemudian membiarkan aku membuka kaosnya sehingga tubuh indahnya pun
terlihat.
Aku pun mulai menggerayangi seluruh tubuhnya,
payudaranya yang besar kuhisap seperti pada waktu aku masih bayi, dan
tanganku kupakai untuk memijat payudara sebelahnya serta untuk
memeluknya.
Setelah itu daerah erotis lainnya pun segera
kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah
persis di celana dalamnya. Kulihat waktu itu CD-nya sudah basah
sekali, lalu kutarik CD-nya ke bawah dan langsung aku melakuan oral
seks di liang kewanitaan ibuku. Waktu itu terciumlah bau khas wanita
yang sebenarnya kurang sedap, tapi bau itu merupakan bau terindah yang
pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak.
Aku pun
menciumi permukaan kemaluannya sambil lidahku menari-nari di daerah
paling sensitifnya, perbuatanku ini membuatnya melonjak seperti
kesetrum.
“Cukup Jim, hentikanlaah.. aah..” katanya tetapi
tangannya terus memegangi kepalaku yang tenggelam di selangkangannya,
bahkan menahanku untuk tetap menjilatinya.
Saat lidahku
menjilati klitorisnya dengan lembut, tidak lama kemudian tubuh ibuku
mengejang dengan hebat, dan desahannya semakin keras. Aku tidak perduli
lagi dan terus menjilati kemaluan ibuku yang memuncratkan
cairan-cairan kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kuhisap semua
cairan yang keluar, meskipun rasanya aneh di lidah tetapi terasa nikmat
sekali.
Kemudian ibuku yang terlihat lelah melepaskan kepalaku
dan duduk di kursi makan. Aku pun segera berdiri dan melucuti
pakaianku. Dia tampak terkesan melihat batang kemaluanku yang besar
dengan panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku
mendekat, ibuku mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan dengan
sisa tenaganya yang lemas. Kupikir ibuku menolak dan akan marah, tetapi
dia segera berlutut mengarah ke batang kejantananku. Mulutnya begitu
dekat ke kemaluanku tetapi dia diam saja. Aku yang sudah tidak tahan
segera mendorong kepalanya menuju batang kejantananku.
Ibuku
langsung mengulum senjataku dengan penuh nafsu. Hal itu terlihat dari
kulumannya yang liar dan berirama cepat serta tangannya menggosok
pangkal kemaluanku. Sambil dia melakukannya, kubelai rambutnya dan
merasakan kenikmatan yang luar biasa, tidak terkira dan tidak dapat
kulukiskan dengan kata-kata. Sampai akhirnya aku merasa tidak tahan
lagi, air maniku menyembur di dalam mulut ibuku.
Dia segera
memuntahkannya, dan kemudian membersihkan sisa-sisa air mani yang
menetes di batang kejantananku dengan mulutnya. Melihat batang
kejantananku masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing
burungku memasuki sarangnya. Akhirnya tenggelamlah seluruh batang
kemaluanku ini ke liang senggamanya. Gila.., rasanya luar biasa sekali.
Meski aku sering jajan, tapi kuakui liang kewaniataan ibuku ini terasa
nikmat luar biasa dibanding lainnya.
Dia mulai naik turun
menggosok batang kejantananku sambil memeluk kepalaku sehingga aku
berada persis di belahan payudaranya. Hal itu kumanfaatkan untuk
menikmati sekitar wilayah dadanya.
Akhirnya dia berada di puncak
orgasmenya, dan langsung mengerang kenikmatan. Aku pun mulai kewalahan
menghadapi goyangannya yang semakin liar, dan akhirnya muncratlah air
maniku untuk kedua kalinya di dalam liang senggamanya. Kami pun lalu
saling berciuman dengan mesra. Kemudian tanpa berkata apa-apa, dia
langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.
Waktu itu
aku sadar bahwa aku telah menyetubuhi ibu kandungku sendiri, karena
merasa bersalah aku segera meninggalkannya untuk berangkat kuliah
setelah berbenah, sementara dia masih di kamar mandi. Aku tidak tahu apa
nantinya yang kulakukan dan bingung menghadapi semua hingga kutulis
cerita dewasa ini.
Cerita mesum antara anak dengan ibu kandung sendiri terjadi beberapa
tahun yang lalu. Cerita seks mesum sedarah ini adalah rahasia saya dan
harus terus untuk diriku sendiri selama bertahun-tahun, tentang apa yang
saya ibu tiri Teresa melakukan satu pagi musim panas. Sekarang, saya
pikir saatnya saya membuat mengetahui rahasia semua kisah aneh dan
mengerikan; rekening “Mum Anda, Mum Anda!” cerita seks.
Beberapa
bulan setelah insiden “Penyiksaan Teresa” [yang akan di cerita lain]
ketika saya berumur 18, itu terjadi. Pertama, aku mendengar beberapa
anak usia 18-19 lokal tahun berbicara tentang Mum dan film porno rahasia
nya! Jelas film ini telah mendapat ke preman lokal tertentu, setelah
Mum membuatnya dengan gangster, melacur diri untuk menyelamatkan kita.
Para remaja jelas mengenal mereka. Itu jelas bagaimana mereka bisa
melihatnya, dan diakui IBU, bahwa, tampaknya sopan dan tepat kelas ibu
rumah tangga menengah mereka tahu, dari ujung jalan cerita seks sedarah !
Salinan
video berjudul “Penyiksaan Teresa” adalah dimasukkan ke dalam kotak
pos kami satu hari, yang ditujukan kepada Mum, dengan catatan
menceritakan yang telah melihatnya. Dikatakan bahwa jika ia ingin
mereka untuk tetap diam tentang hal itu dan tidak membiarkan hal itu
mendapatkan sekitar untuk orang-orang seperti bos Dad dan rekan,
teman-teman kita dan lingkungan juga, mereka menginginkan sesuatu
darinya sebagai imbalan untuk diam mereka! Pada saat ini saya belum
melihat apapun dari film, dan Mum meraihnya dariku bersama dengan
catatan sebelum aku bisa memeriksa video. Surat itu dari sekelompok
anak muda di akhir usia belasan yang tergantung di sekitar daerah
menyebabkan masalah, yang sebagian besar menganggur tetapi mendapatkan
penghasilan mereka dari kejahatan kecil.
Aku menduga itu semacam
film seks yang dia lakukan, bahkan saat itu, tapi Mum bilang aku tidak
harus bertanya tentang hal itu, dan menekan saya untuk menjaga rahasia
catatan dari Ayah dan orang lain. Namun, setiap kali ia pergi
berbelanja dengan saya datang bersama-sama untuk membantu juga, kami
harus berjalan melewati ruang para pemuda ‘, yang merupakan kliring
kecil dalam sepotong sedikit berhutan tanah kosong, di tepi sebuah
raiway bekas tua di sebuah jalan. Saya telah melihat sebelumnya dalam
beberapa bulan terakhir, bahwa setiap kali kita melewati mereka di
sana, Mum akan mendapatkan siulan dan bergumam sindiran dari mereka.
Bahkan gadis-gadis, yang menarik tetapi nakal, rebus jenis.
Aku
pernah mendengar gadis-gadis itu biseksual, dan bahkan terlihat
memiliki orgy lesbian di sana. Saya akan selalu mendapatkan memerah,
marah marah pada komentar para pemuda ‘padanya, dan mengeluh getir
tentang hal itu kembali ke rumah. Namun, Mum melarang saya untuk
mengatakan sesuatu kembali, dan menyuruh saya untuk tenang, mengatakan
hal itu tidak mengganggu dan bahwa mereka hanya memancing kami. Aku
gelisah setuju akan konyol untuk naik ke provokasi.
Diam-diam
meskipun, aku tahu Mum menikmati perhatian, dan aku sangat cemburu,
tetapi diam-diam mulai memukul off di malam hari tentang hal itu. Juga,
saya melihat bagaimana dia mulai berpakaian lebih seksi, bahkan
tartily, dan akan ayunan pinggulnya lebih, pada setiap hari ia akan
melewati geng. Saya selalu sekarang neurotik menghujani dengan
pertanyaan-pertanyaan tentang apa yang terjadi, apa yang mereka kata
dll, setiap kali ia harus melewati mereka di jalan tanpa aku. Aku berada
dalam cemas, dilecehkan negara cukup tulus, namun memiliki tonjolan
misterius di celana juga karena aku terobsesi tanya dia!
Suatu
hari ketika kami lewat, para pemuda sedang bermain dengan bola plastik
yang mereka melempar satu sama lain di Den seperti yang kita berjalan di
jalan setapak. Tiga dari gadis remaja berjalan di belakang kami,
setelah berkunjung ke toko untuk rokok. Ketika kami melewati ruang
duduk, pemuda melemparkan bola keluar melewati kami mischeviously dan
Mum mengangkatnya. Mereka insited Mum masuk ke sarang mereka untuk
mengembalikannya.
Saat ia pergi di sana untuk melakukannya, pemuda berkata, “Hei Teresa, bisa kita bicara sebentar?”
Aku
menunggu beberapa detik di luar, maka emosi saya naik dan saya mulai
badai off dengan marah, namun perlahan dan gelisah, berlama-lama baginya
untuk mengikuti. Aku bisa mendengar mereka bertanya “Itu Anda, bukan?
Anda berada di Penyiksaan Teresa?”
Para 3 gadis itu melihat
melalui pagar pada Mum mengobrol dengan pasangan mereka, dan aku tidak
bisa pergi lima puluh meter sebelum gadis-gadis tiba-tiba meledak dalam
tawa, dan berjalan santai setelah aku, lalu kupanggil.
Gadis terpendek berteriak, “Bobby!” Saat aku berbalik dia pergi, “Para pemuda yang meminta sesuatu ibumu!”
Gadis kedua diperparah dengan menambahkan dalam aksen tarty sehatnya, “Sesuatu DIRTY!”
Gadis
yang lebih tua jangkung mungkin 21, dibatasi mengejek dengan menunjuk
ke arahku dan berteriak, “MUM ANDA! MUUUM ANDA, YYYOURR MMUUUUUMMMM!”
Untuk lagu “Cuck-oo! Cuck-oo!”
Aku berlari kembali semua bingung dan menemukan Mum duduk, tersenyum, pada log di antara lima pemuda.
Dia
terkikik melihat kegelisahan saya, lalu berkata seolah-olah semua itu
lelucon ringan, “Bob, ini pemuda yang bagus telah mengambil sedikit
mewah bagi saya Mereka telah meminta saya untuk mengambil pakaianku
untuk mereka!”
Salah satu pemuda mendorong lebih jauh, masih
seolah-olah itu semua hanya tertawa, dan berkata, “Hei Bobby, Mum Anda
keren Bisakah kita bercinta ibumu?”
Aku merona merah saat itu,
begitu terkejut aku hampir tidak bisa bicara. “Apakah ANDA ingin
melakukannya?” Aku bertanya Mum. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Ya!”
Aku tergagap, dan bergumam, “Ehm;! Ya, Tidak, aku tidak keberatan!”
Para
pemuda tertawa. Mum meyakinkan saya itu semua tertawa, tak ada yang
akan terjadi, tetapi dia mengambil rokok yang ditawarkan dari mereka,
dan mengatakan saya untuk pergi ke rumah, ia segera menyusul, setelah
dia selesai merokok dan mengobrol dengan ini ” bagus anak-anak. “
Wajahku
seperti guntur, tapi aku harus pulang, atau risiko mencari konyol
seolah-olah aku tidak bisa diajak bercanda, atau lebih buruk,
seolah-olah saya benar-benar berpikir dia akan melakukan sesuatu dengan
mereka.
Aku berhenti di ujung jalan dan berbalik. Aku harus melihat apa yang terjadi dengan Mum!
Gadis-gadis sudah di Den, dan saya bisa bersembunyi di semak-semak dan mengintip pada semuanya.
Mum berdiri di tengah lingkaran pemuda, mulai pakaian!
Entah
bagaimana dia tampak seperti simbol seks glamourous dan seorang ibu
rumah tangga diintimidasi saraf malu, sekaligus. Dia mengangkat gaunnya
sedikit, memperlihatkan pahanya dan kemudian gelandangan pantied ke
mereka, karena mereka egged dia. Kemudian saya berguncang dalam
kegembiraan sebagai blus Mum terkancing, unclipped bra dan muncul
titties keluar untuk melihat mereka, dan mereka bersorak saat ia
membiarkan udara musim dingin di payudara telanjang. Dia melanjutkan
dalam vena menghapus gaunnya, kemudian sepatu.
Ketika pada
tuntutan mendesak mereka akhirnya dia merayap keluar dari celana
dalamnya dan berdiri telanjang di depan, mata tebal penuh nafsu dan
sedikit kejam dari pemuda dan gadis-gadis, aku merasakan ketegangan di
udara datang ke puncak, dan aku orgasme spontan! Dia tampak begitu
terbuka, sehingga telanjang dan rentan, namun begitu seksi! Komentar
mentah dari anak-anak nakal tentang tubuhnya dan apa yang mereka ingin
lakukan padanya tampak untuk memperpanjang cum saya, sementara Mum
tampak di lautan kebahagiaan dengan mereka yang kasar, suara parau
mengejeknya!
Dia tersenyum nakal, berkata, “Kamu cakep Bastards muda!”
Aku
hampir tak percaya. Setelah melacurkan diri sebelum ke Kabul, untuk
menyelamatkan keluarga kami dari hutang dan kepemilikan kembali, di sini
ia akan pelacur dirinya lagi, untuk perlindungan hubby dan aku!
Sekarang
pemuda membuka celana mereka dan mengambil mereka pergi, membiarkan
Ibu melihat mereka tegak, penis muda berbulu. Beberapa sangat besar,
beberapa ukuran rata-rata tetapi menampilkan vena menonjol, dan dua
penis mereka bentuk agak lucu! Para pemuda berdiri dalam lingkaran,
dengan Mum sebagai pusat perhatian dari lima mereka menatap lapar,
sementara gadis-gadis duduk mencari di, merokok dan membuat sindiran
kotor padanya. Para pemuda lewdly mengelus ayam mereka ke arah Mum dan
menggoyangkan kulit khatan mereka pada jari dan ibu jari, karena mereka
menyeringai dan menegaskan kembali apa yang akan mereka lakukan
padanya!
Tiba-tiba Munchie, pemimpin mereka datang kepadanya.
Para pemuda semua mundur sedikit, untuk membiarkan dia mencumbu nya.
Mum menggigil dalam kegembiraan saat ia meraih dari belakang, tangannya
datang kemari untuk memeras payudaranya, dan dia tersentak kaget saat
ia dorong yang besar besar kontol di sepanjang punggungnya dan
membiarkan berdenyut terhadap pantatnya, seperti hewan liar tidak sabar
menuntut itu mangsa.
“Corr, Teresa aku! Ingin melakukannya untuk Anda untuk usia!” geramnya.
Mum
jelas sangat terangsang saat ini, keinginannya telah mengatasi rasa
malu. Dia berbaring telentang, di tengah-tengah lantai berumput ruang
duduk, dan membuka kakinya, WIDE! Mereka semua menatap gundukan vagina
mengembang sempurna nya pirang, sebagai Munchie berbaring di atas
tubuhnya. Dia sungguh-sungguh dipandu alat berbulu gelap ke pintu masuk
vulva-nya.
Tiba-tiba ia mengeluarkan bahan peledak, “OOOOOOUUUURRRRGGHHH!” saat ia menghunjamkannya tepat celah berbulu pirang dia!
Perutku bergolak saat aku melihat anak itu mendorong penisnya sampai celah berair Mum saya!
Dia
membungkus lengannya putaran punggungnya, dan kakinya bulat pahanya,
dan mereka mulai memompa bersama-sama. Inilah Mum akhirnya, saat aku
membayangkan di fantasi memalukan begitu lama. Dia berbaring telanjang
di antara geng bajingan lokal; istri terhormat dewasa menikah dan
ibunya, yang dengan keras mengepalkan oleh pemimpin geng jalanan itu!
Ini anak siapa kita semua akan mengatakan off kali begitu banyak, dan
yang selalu [yang tampaknya setidaknya], hanya sebuah jalan hooligan
menurut Mum, sekarang semakin feminin Mum saya, perhatian penuh kasih!
Dia mencintai kerasnya, tubuh muda yang kuat, penuh nafsu dan keliaran.
Demikian juga ia menikmati cocok nya, dewasa tubuh lebih halus dan
berbudaya. Mereka terkunci bersama, bergulir dalam gairah di lantai, di
depan teman-temannya! Saat itu hampir tak terpikirkan, sehingga aneh
dan absurd, tapi begitu kumuh dan horny Anda tidak bisa membantu tetapi
mendapatkan dihidupkan saat melihat sureal Mum bercinta pemuda
jalanan!
Aku harus mengakui, saya wanked, malu kekal saya,
menonton Mum pada gilirannya mempermalukan aku dan Dad dan merendahkan
dirinya sendiri dengan bedebah muda menjijikkan!
Payudaranya
benar-benar bergoyang dan bergoyang-goyang seperti memukul jeli, dan
dia menyukainya, akan “OOUURGH! WOARRGH!” sebagai anak benar-benar
bollocked dan mengepalkan dia! Aku bahkan bisa mendengar menampar dan
memadamkan tubuhnya pertemuan dan penisnya menyerang vagina yang hangat
basah!
Dia menidurinya seperti ada hari esok, berguling-nya
seluruh lantai dengan tangan keliling tubuhnya. Dia meremas
payudaranya, dan sering wajahnya turun ke menjilati puting membesar di
nya, yang berkilauan dengan keringat dan ludahnya!
Geng terdiam
sebentar, terpesona oleh pemandangan Mum bercinta pemimpin mereka, dan
untuk beberapa menit tidak ada suara terdengar. Nah, diam kecuali
gemerisik lembut angin di kanopi daun overhead, yang belang-belang
tubuh mereka di bawah sinar matahari berpola, dan tentu saja tegang dan
mendengus suara mereka saat mereka kacau dalam irama ketat.
“Hughh-A-Hughh-A-Hugghhh-A-HUGGHH!”
Aku
yakin Mum orgasmed. Aku mendengarnya seakan klimaks keras dan sangat
arogan pada kontol mudanya, dan melihatnya menggosok-gosok kakinya
dengan penuh kasih atas bokongnya dan pahanya, berdekut, “Oooooohhhh,
Ohhh, Cinta!”
Pemuda akhirnya mengerang, “Ourgh aku! Cumming!”
Mereka
berdua berhenti menyodorkan, dan ia menggali tumitnya ke rumput,
membangkitkan gairah panggul ke dalam bukunya. Mum tersenyum pada semua
geng saat ia berputar pinggulnya sekitar untuk dia, untuk benar-benar
mendapatkan hasil yang paling klimaks nya!
Aku bisa melihat
penisnya tertanam di celah matang merah, dan batang berbulu berdenyut,
akan “Melakukan! Melakukan! Melakukan!” di vagina Mum!
Dia
dipompa semua sperma yang panas menyerang jauh ke atas vagina, dan ia
membelai keningnya berkeringat dengan kasih sayang saat ia menggeram dan
sponked sampai twat dia!
Setelah ini, Mum sudah siap untuk
sedikit istirahat, tapi yang lain tidak sabar. Mereka telah mengeluarkan
ekstra panjang, tongkat yang sangat tipis dan menganjal, yang mereka
gunakan untuk membuat dengan pisau lipat dari semak-semak. Mereka
menggesekkan mereka melalui udara, untuk menguji mereka.
Salah satu gadis berteriak, “Benar, mendapatkan dia!”
Dua
pemuda dan dua gadis lainnya menyambar Mum, memegang pergelangan
tangan dan pergelangan kaki, dan mengangkatnya ke posisi terentang,
bawah wajah. Mereka membawanya ke log, membentang terentang melintasi
dan berpegang teguh padanya!
“Benar, Anda jalang sombong Kau
akan mendapatkannya!”, Gadis yang sama pergi, dan dia dan gadis
blasteran berdiri setiap sisi Mum.
Kemudian, “Buk!” Tebu mendarat tepat di seberang pantat telanjang Mum terkena! Dia menjerit kaget dan kesakitan!
Batang
tidak terlalu keras, benar-benar, tetapi gadis-gadis berdarah
menempatkan kekuatan penuh ke dalam hukuman mereka dan itu harus
menyakiti cukup banyak, meskipun bahwa tanda itu mereka meninggalkan
rambut tipis.
Mum tersentak dan berteriak di cambuk mereka Bum dia!
“WHIPPP!”
“Oooffhh!”
“WHAACCKK!”
“OooLaa!”
“THWWACKK!”
“OOOOoollllll!”
Mereka dicambuk keras-keras di pantat telanjang, dan di punggung juga, dan bagian atas kakinya. Para sadis pelacur kecil!
Anehnya, Mum segera tampak meleleh ke dalam keadaan mimpi kenikmatan masokis, dan suaranya tenggelam ke rintihan lembut!
Mum
memang perlu istirahat setelah itu, mereka telah beberapa minuman dan
makanan ringan dari belanja kita akan membeli, dan saat mereka
berbicara kepalaku berenang dengan sifat sureal dari adegan ini,
diperkuat oleh Mum tampak begitu bahagia!
Anak-anak sekarang
mulai melepas beberapa pakaian mereka. Mereka dihapus celana mereka dan
celana dalam, dan duduk di sekitar mendiskusikan apa yang harus
dilakukan untuk berikutnya, dan diddling pussies mereka sendiri seperti
yang mereka lakukan itu!
Aku tidak bisa membantu mengusap
penisku saat aku melihat gadis-gadis santai duduk-duduk Mum, tangan
mereka sering meraih payudaranya dan membuatnya malu ketika mereka
tweak dan menggoyangkan putingnya, atau menggelitik fanny nya membuat
pemuda tertawa padanya!
Pada satu titik gadis-gadis berkumpul di
Mum, dan lesbianisme penuh diberikan padanya. Untuk beberapa menit
mereka hanya massa tubuh menggeliat, lidah menjilat dan jari-jari
perasaan, menggali dan menarik. Aku tidak bisa sering melihat apa yang
sebenarnya sedang dilakukan untuk Mum, tapi dia erangan memberiku
indikasi!
“Apakah Anda akan berikutnya, Gary?” mereka bertanya,
ketika gadis semua bergelut dilakukan. Gary adalah salah satu, yang
lebih pendek lebih muda, mungkin hanya 18, dan ia salah satu dari
mereka nakal nyata, wajah-wajah kecil bulat, seperti beberapa gangster
babyfaced miliki. Dia pasti sepotong, sedikit jahat pengecut pekerjaan,
tapi Mum tampak seperti dia. Saya pikir Ibu saya tahu ibu Gary dari
pekerjaan, dan untuk chatting dll
Dia mengatakan kepada Mum apa
yang diinginkannya, dan meskipun saya pikir dia hanya pada waktu itu
pernah di bagian belakang saat ia membuat video, ia dengan senang hati
menyetujui permintaannya. Namun, ia ingin sedikit cambuk dia juga,
pertama!
Mum berdiri dan membungkuk, menawarkan sampai pantat
dia yang bedebah muda nakal dan pasangannya juga. Mereka membuatnya
melompat sedikit sekarang, karena mereka swooshed tongkat melalui udara
dan mengecam mereka di punggungnya!
Mum mencapai antara kakinya
dan menangkup vulvanya, menggosok dirinya dalam kegembiraan keriting
karena ia dicambuk oleh dua pemuda dengan orang lain tertawa dan
mengolok-olok! Pasangannya segera selesai dengan itu, tapi Gary git
sedikit kotor, dia trik lain lengan bajunya.
“Penyebaran pantat
Anda, Teresa!” katanya. Ketika dia meraih ke belakang dan membuka
pantatnya, ia menggelitik ujung tebu di arsehole Mum!
“Terus masih!” ia memerintahkan.
Kemudian,
keparat sedikit kotor melakukan sesuatu yang membuat saya ingin
membunuhnya. Dia mendorong tongkat ke depan, dan benar-benar mendorong
ujung tongkat sekitar 5 inci sampai gelandangan Mum!
“! OOOHHHHHH WHOOOO, Anda Anak Nakal Nakal”, dia protes, tetapi dalam jawaban, dia hanya mulai menggeliat sekitar pantat dia!
“Wheeeeeee!”, Geng itu tertawa kejam!
Mum
menyerah pada kehinaan dan orgasmed! Saya kira ia harus, itu begitu
kotor, jahat, absurd dan merendahkan, dengan tongkat waggling pantat dan
geng mencemooh padanya!
Segera, ia mengeluarkannya, dan dia
berlutut di posisi merangkak, untuk Gary. Dia berminyak penisnya dengan
sedikit margarin dari tas belanja Mum, dan menekan tombol untuk bumhole
nya. Untuk mengejutkan saya, cincin cokelat menyerah cukup mudah, dan
pemandangan aneh yang menjijikkan, kontol jelek geser ke atas arsehole
Mum saya ada di depan saya! Gadis-gadis itu menggosok satu sama lain
pergi sekarang, saat mereka menyaksikan Gary bumfucking nya. Ini dia
lebih terangsang, ketika gadis-gadis datang di depannya dan menyaksikan
ekspresi nya penghinaan dan sukacita dengan gembira.
Seperti Gary kacau Mum baik pantat, saya mendengar salah seorang gadis berkata, “Saya perlu peduli.”
Mereka membisikkan sesuatu, maka gadis itu datang dan berjongkok di depan Mum, menarik bumcheeks nya terpisah.
Dia
geram, “Teresa, ini adalah apa yang kita pikirkan tentang Anda, Anda
banci anak dan poncy itu, terjebak mengudara Anda meletakkan pada saat
Anda benar-benar tidak lebih baik dari kami, gadis!”
Dia membuat Mum menjilati pantatnya! Gadis itu berputar di sekitar dirinya di lidah Mum, dan menggosok dirinya sendiri.
Mereka semua tertawa keras lagi!
Gary
ditarik keluar sebelum datang, dan memberitahu Mum untuk menjilati
kemaluannya bersih! Dia ragu-ragu, sehingga Wayne datang dan memukul
pantatnya benar-benar keras dengan tongkat, untuk membuat dia melakukan
itu!
Segera dia. Mum menjilat kontol Gary langsung dari
gelandangan, merasakan nya sendiri Anda-tahu-apa di atasnya, sambil
berlari lidahnya di seluruh kemaluannya, untuk usia! Setelah dia
mengisap dia sedikit, ia menggerutu, dan benar-benar sponked keras di
tenggorokannya, muncrat jusnya keluar ke lidah!
Dia menyukainya
ketika dia melanjutkan, menjilati bola dan mengisap mereka seperti
pelacur. Saya pikir setidaknya satu dari gadis-gadis itu cum sekarang,
melihat semua ini, karena dia terbaring santai dan menerawang mata di
sudut!
Pemuda, lumayan besar dengan donger besar ayam yang
berikutnya Mum, menjemputnya dan terpental nya seluruh ruang dengan
kemaluannya sampai vagina. Tiba-tiba, tanpa basa-basi ia mendorong
pantatnya itu dan membawa pada!
Dia itu baik tergantung dari
cabang, atau membungkuk log, atau mencoba untuk menyeimbangkan dengan
kaki diikat terhadap pohon-pohon, sambil mengepalkan tubuhnya kumuh
dengan kekuatan tersebut dan energi yang ia tertawa dan menjerit-jerit
karena sukacita!
Aku wanked, dan seperti bajingan, aku spunked lagi menontonnya. Itu liar!
Mereka
semua telah dia pagi itu, baik secara tunggal atau berpasangan. Mum
ganda ditembus, juga! Saya akhirnya harus pulang dan meninggalkan
mereka, karena kelelahan, tetapi Anda bisa mendengar suara pesta pora
kasar Mum dengan geng semuanya jalan! Saya berharap tidak ada orang lain
mendengar mereka!
Dia pulang dalam waktu sore hari, akan
langsung ke kamar mandi dan melemparkan pakaiannya di cuci, untuk
mencoba dan menyembunyikan bukti ketika Ayah pulang! Saya tidak tahu
apakah dia pernah melihat saya menonton, atau setidaknya jika dia tahu
aku masturbasi tentang itu, tapi saya menulis semuanya ke dalam buku
harian saya, dan buru-buru untuk itu tersentak.
Minggu
berikutnya, ketika aku pulang pada hari Jumat dari perguruan tinggi, Mum
membersihkan kamarku, dan aku menemukan sepasang stoking Mum digunakan
dan gambar telanjang kirinya dengan buku harian saya di bawah kasur
saya!
Di foto itu tertulis, “Senang Anda menyukai apa yang Anda lihat Berikut hadiah untuk menyimpan hal itu!”
Dia menemukan buku harian saya dan diam-diam aku menikmati masturbasi selama cuckoldry dia!
Dia
masih tidak akan membahas setiap mata pelajaran atau perilaku seksual
dengan saya, dan saya tahu lebih baik daripada untuk menghadapi nya
tentang apa pun, tetapi ikatan tersembunyi Mum dan suami yg istrinya tdk
setia-anak ada di sana, bahkan kemudian!
Cerita ini bukan akhir
dari itu. Itu hanya langkah berikutnya dalam petualangan kasar dan
seksi saya “Mum suami yg istrinya tdk setia-!”
Berikut menutup kisah aneh dan seram “Mum Anda, Mum Anda!”
Saya
ingin mendengar dari siapapun di luar sana [di atas 18] yang mungkin
memiliki ibu tiri tersebut dan suami yg istrinya tdk setia-ibu
pengalaman dan / atau fantasi. Aku yakin ada cuckolding ibu serta istri!
Sambil duduk di tepi tempat tidur, wanita cantik dan seksi yang
mengenakan pakaian polisi, mengangkat kakinya sebelah sambil memasang
stoking. Bagian pahanya terlihat sampai pangkalnya. Sementara di foto
lainnya ia memotret sendiri belahan payudaranya.
Foto-foto dengan pose serba seksi itu kemudian diupload di internet.
Ribuan orang sudah melihatnya. Lalu siapa sesungguhnya wanita itu?
Ia adalah seorang model yang mengaku sebagai polisi wanita (Polwan)
untuk mendongkrak popularitas microblog miliknya. Demikian disiarkan
Selasa 27 November 2012.
Perempuan muda di China itu, diidentifikasi bermarga Wang, terlihat
memamerkan belahan dadanya dan mengenakan stoking sutra hitam di foto
yang mulai diupload di internet pada awal Juli 2012. Tetapi tidak akan
ditemukan lagi di dunia maya karena telah dihapus.
Dia mengatakan di akun microblog bahwa: "Saya berada di bawah tekanan
besar bekerja sebagai polisi di kota saya. Saya harus menghadiri jamuan
makan malam dengan para pemimpin pemerintah sepanjang hari. 'Polisi
Beauty' hanyalah nama panggilan. "
Pengadilan Fengtai di Beijing mengumumkan pada hari Senin (26 November
2012) bahwa Wang telah dijatuhi hukuman sembilan bulan penjara untuk
penipuan, namun karena sikap baiknya, ia dikenakan hukuman percobaan
selama setahun.
Teknologi khususnya gadget sedang marak-maraknya mewabah. Siapa sih yang
tidak punya smartphone sekarang ini? Banyak perusahaan vendor
smartphone berlomba-lomba memproduksi smartphone yang canggih dan makin
canggih lagi demi memenangi persaingan yang kian memanas.
Masih hangat-hangatnya kasus perseteruan dua perusahaan teknologi papan
atas yaitu Apple vs Samsung, kini dunia teknologi telekomunikasi dan
informasi kembali melihat perseteruan vendor teknologi lain, yaitu
antara Nokia vs Research in Motion (produsen BlackBerry) di dalam dan di
"luar arena".
Nokia sang mantan raja dunia handphone yang kini sedang terpuruk
menyeret RIM, yang kini juga tengah terpuruk ke pengadilan perihal ada
teknologi mereka yang digunakan secara illegal oleh RIM dan
perusahaan-perusahaan tenologi lain.
RIM yang makin terpuruk bakalan benar-benar tamat apabila tuntutan Nokia
ini dieksekusi belum lagi Januari 2013 RIM berencana akan merilis
BlackBerry 10 yang digadang-gadang menjadi awal kebangkitan mereka.
Nokia tidak main-main dengan niatnya
Dan tuntutan Nokia ini bakalan menjadi akhir hidup BlackBerry karena
mereka tidak main-main dalam mengajukan tuntutan di AS, Inggris, dan
Kanada yang merupakan "kandang" BlackBerry.
BlackBerry akan benar-benar tamat kali ini dibawah tertawaan Android dan Apple.
Kita semua tahu dan mengenal Bangsa Viking yang berasal/mendiami wilayah
Skandinavia. Daerah tepatnya mereka berasal adalah Greenland yang
dingin dan dekat dengan kutub Utara.
Yang kebanyakan kita kenal dari bangsa Viking adalah mereka bangsa
penakluk dan perompak yang kejam. Mereka amat tangguh di lautan dan
daratan. Padahal dikatakan mereka ini aslinya adalah merupakan bangsa
petani dan pedagang. Dan 80 persen makanan mereka adalah anjing laut.
Kapal Bajak Laut Bangsa Viking
Selama ini, dari berbagai literatur dikatakan mereka menghilang karena bencana alam dan lingkungan yang dingin.
para peneliti Denmark dan Univrsitas Copenhagen mengatakan bahwa salah
satu penyebab kepunahan mereka adalah karena menyusutnya populasi anjing
laut, mereka bosan memakan anjing laut. Dan dari berbagai sebab
kepunahan meraka, salah satu yang paling parah adalah karena menyusutnya
populasi perempuan diantara mereka.